Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Inkuiri

Model pembelajaran inkuiri adalah model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa. Selain itu, setting pembelajarannya yang memacu siswa untuk selalu bertanya dan berdiskusi memungkinkan siswa berlatih berkomunikasi dengan orang lain sehingga keterampilan bersosialnya juga meningkat. Pada tulisan kali ini, akan diberikan secara lengkap beberapa kelebihan dan kelemahan model pembelajaran inkuri yang sangat dianjurkan dalam implementasi Kurikulum 2013 di sekolah-sekolah.

Pemahaman oleh guru mengenai kelebihan-kelebihan dan kelemahan-kelemahan yang mungkin muncul dalam pelaksanaan model pembelajaran inkuiri di kelasnya, akan dapat memperbaiki efektifitas model pembelajaran ini. Guru yang berbeda mungkin akan mendapati hasil yang berbeda pula terkait efektivitas model pembelajaran ini. Dengan semakin memahami kelebihan-kelebihan dan kekurangan-kekurangan model pembelajaran inkuiri diharapkan guru akan semakin dapat mengantisipasi hal-hal yang perlu sehingga tingkat efektivitas implementasi model pembelajaran ini dapat semakin meningkat.

setiap model pembelajaran memiliki kelebihan-kelebihan dan kelemahan-kelemahan. Demikian juga dengan model pembelajaran inkuri.
apa kelebihan-kelebihan dan kelemahan model pembelajaran inkuiri?

Kelebihan Model Pembelajaran Inkuiri

Adapun kelebihan-kelebihan model pembelajaran inkuri adalah:

  1. Terjadi peningkatan kemampuan ingatan dan pemahaman terhadap materi pembelajaran oleh siswa, karena pengetahuan atau informasi yang mereka peroleh berdasarkan pengalaman belajar mereka yang otentik ketika mereka (siswa) menemukan sendiri jawaban akan pertanyaan-pertanyaan yang juga mereka ajukan sendiri saat proses pembelajaran. Pemahaman yang mendalam oleh siswa terhadap materi pembelajaran juga membuat mereka lebih mudah mengaplikasikan pengetahuan itu pada situasi yang baru.
  2. Model pembelajaran inkuiri meningkatkan keterampilan siswa dalam pemecahan masalah pada situasi-situasi baru dan berbeda yang mungkin mereka dapati pada saat-saat lain (mendatang). Sebagai hasil dari pembelajaran inkuiri, siswa-siswa menjadi terlatih dan terbiasa menghadapi permasalahan-permasalahan baru yang ditemui. Mereka juga mempunyai keterampilan-keterampilan khusus untuk memecahkan masalah tersebut.
  3. Model pembelajaran inkuiri membantu guru secara simultan meningkatkan motivasi belajar siswa. Dalam model pembelajaran ini, siswa selalu diberikan kesempatan untuk mempelajari informasi-informasi yang mereka minati atau memecahkan masalah-masalah yang mereka formulasikan sendiri lewat pertanyaan-pertanyaan yang diajukan di awal pembelajaran. Secara alamiah motivasi siswa akan terbangun karena apa yang informasi yang dipelajari atau masalah yang sedang dipecahkan merupakan hal-hal yang menarik perhatian dan pemikiran mereka.
  4. Siswa dalam model pembelajaran inkuiri akan belajar bagaimana mengatur diri mereka sendiri untuk belajar. Hal ini akan terjadi karena belajar menjadi kebutuhan bagi mereka. Secara bertahap mereka akan belajar bagaimana mengatur diri mereka untuk belajar secara efektif dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dan memecahkan masalah. Proses ilmiah (metode ilmiah) yang menjadi dasar langkah-langkah (sintaks) pembelajaran akan terotomatisasi dalam diri siswa sehingga ketika mereka berhadapan dengan masalah (juga di dunia nyata/kehidupan sehari-hari), maka mereka akan menerapkan keterampilan ini.
  5. Konsep-konsep dasar suatu materi pembelajaran akan dapat diingat dan mengendap dengan baik dalam memori siswa. Konsep-konsep dasar suatu pengetahuan sangat penting bagi perkembangan kognitif siswa sehingga akan memudahkan mereka menyerap informasi lainnya yang berhubungan.
  6. Langkah-langkah model pembelajaran inkuiri memungkinkan siswa mempunyai waktu yang cukup untuk mengasimilasi dan mengakomodasi setiap informasi yang relevan yang mereka peroleh, sehingga pengetahuan yang mereka miliki akan semakin mantap, luas dan mendalam.
  7. Model pembelajaran inkuiri memberikan dorongan secara tidak langsung kepada siswa untuk bekerja sama, bersikap objektif, jujur, percaya diri, penuh tanggung jawab, berbagi tugas dan sebagainya. Pada intinya, beragam keterampilan akan dikuasai oleh siswa dan secara terus-menerus terasah dalam penerapan model pembelajaran inkuiri ini.
  8. Bagi siswa, ketika mereka belajar dengan model pembelajaran inkuiri, mereka akan tahu bahwa sumber informasi itu bisa datang dari mana saja, tidak melulu dari guru. Dan ini sangat penting untuk menjadikan mereka sebagai orang-orang yang rajin mencari dan menggunakan informasi dari beragam sumber, memilah-milahnya untuk mengambil yang relevan dengan kebutuhan mereka dan kemudian mengolahnya untuk menjadikannya sebagai pengetahuan bagi diri mereka sendiri.
  9. Bagi guru yang selalu tanpa sadar terjebak dalam pola tradisional (pembelajaran berpusat pada guru, dan pembelajaran dikuasai oleh guru), akan dapat mereduksi kemungkinan ini dan secara berangsur-angsur guru akan bisa menahan diri sehingga siswa tidak melulu memperoleh informasi dari guru saja, tetapi memungkinkan kelas menjadi lebih hidup dan dinamis dengan munculnya diskusi-diskusi di dalam kelompok dan arus pertukaran informasi yang lebih banyak dan bermakna.
  10. Saat diskusi-diskusi atau pertanyaan-pertanyaan dilontarkan oleh siswa kepada guru atau kepada siswa lain di kelas tersebut, maka dengan mudah guru dapat mengambil keuntungan lain, yaitu ia dapat sekaligus mengetahui dan mengecek pemahaman dan penguasaan siswa terhadap suatu materi pembelajaran atau suatu permasalahan.

Kelemahan-Kelemahan Model Pembelajaran Inkuiri

Beberapa kelemahan model pembelajaran inkuiri dapat saja muncul dalam suatu pembelajaran. Akan tetapi kelemahan-kelemahan ini dapat direduksi (dikuragni) dengan kemampuan pengelolaan guru dalam melaksanakan model ini dikelasnya. Kelemahan-kelemahan yang dapat muncul itu antara lain sebagai berikut:
  1. Permasalahan dengan waktu yang dialokasikan. Apabila guru dan siswa belum begitu terbiasa melaksanakan model pembelajaran inkuri, maka ada kemungkinan yang besar waktu tidak dapat dimanajemen dengan baik. Pencarian dan pengumpulan informasi bisa saja akan memakan waktu lama atau bahkan jauh lebih lama dibanding jika guru langsung memberi tahu siswa tentang informasi tersebut. Godaan kepada guru untuk segera memberitahu akan menyebabkan model pembelajaran inkuiri yang dilaksanakannya menjadi tidak berfungsi dengan baik. Perlu kesabaran guru untuk menahan diri dari memberi tahu secara langsung. Sebaiknya siswa diberikan kesempatan dan waktu lebih banyak untuk belajar secara mandiri dan memanajemen proses belajar mereka, sehingga mereka semakin terbiasa dan waktu berangsur-angsur tak lagi akan menjadi sebuah masalah besar dalam implementasi model pembelajaran ini.
  2. Pembelajaran inkuri yang dilakukan oleh siswa dapat melenceng arahnya dari tujuan semula karena mereka belum terbiasa melakukannya. Seringkali siswa justru mengumpulkan informasi yang tidak relevan dan tidak begitu penting. Oleh karena itu, peranan guru sebagai fasilitator pembelajaran yang handal sangat diperlukan. Bersama latihan dan pembelajaran yang lebih sering, kendala kehilangan arah ini akan dapat direduksi dengan lebih baik.
  3. Pada akhir suatu pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran inkuri, bisa saja setelah segala upaya dan kerja keras yang dilakukan oleh siswa dan kelompoknya ternyata membuahkan hasil yang salah, keliru, kurang lengkap, atau kurang bagus. Ini bisa jadi akan dapat menurunkan motivasi belajar mereka. Oleh karena itu guru perlu hati-hati dan "awas" terhadap apa yang sedang berlangsung di dalam kelompok-kelompok belajar di kelasnya agar setiap pembelajaran yang dilaksanakan memberikan hasil yang memuaskan bagi siswa.
  4. Akan terjadi hambatan dalam pelaksanaan model pembelajaran inkuiri ini pada siswa-siswa yang telah terbiasa menerima informasi dari guru. Siswa-siswa yang tidak terbiasa akan ragu-ragu dalam bertindak sehingga seringkali pembelajaran macet di tengah jalan. Kesabaran guru di awal-awal pelaksanaan model pembelajaran ini sangat diperlukan. Ketika siswa mulai terbiasa, keragu-raguan dalam bertindak, mencari informasi, mengolahnya untuk kemudian membuat simpulan berdasarkan versi mereka sendiri akan lebih mudah dan lancar.
  5. Jika jumlah siswa di dalam kelas terlalu banyak, maka guru mungkin akan mengalami kesulitan untuk memfasilitasi proses belajar seluruh siswa. 
  6. Ketika pembelajaran inkuiri yang selalu disetting dalam kelompok-kelompok ini berlangsung, biasanya ada beberapa siswa yang kurang aktif dalam kelompoknya. Bagaimana cara guru memotivasi dan membantu mereka untuk dapat besinergi dengan anggota kelompoknya lalu mengambil peranan yang disukainya akan sangat bermanfaat untuk mereduksi keadaan-keadaan seperti ini.
Demikian beberapa kelebihan-kelebihan dan kelemahan model pembelajaran inkuri. Untuk lebih memahami model pembelajaran ini, baca juga:

No comments :

Post a Comment

Terima kasih telah berkomentar di http://novehasanah.blogspot.com
Komentar anda adalah apresiasi bagi kami, karena itu berkomentarlah dengan sopan.

Mohon untuk tidak meninggalkan link aktif pada kolom komentar.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...