Mempersiapkan Penggunaan Media Pembelajaran

Pentingnya Persiapan Penggunaan Media Pembelajaran

Hari ini lumayan capek. Saya mencoba mengajar menggunakan sebuah peta berukuran cukup besar. Anak-anak cukup antusias, akan tetapi saya merasa pembelajaran tidak terlalu efektif karena hal remeh yang tidak saya lakukan: mempersiapkan penggunaan peta tersebut dengan matang sebelum masuk kelas. Saya harus bolak-balik dari kelas ke kantor guru. Pertama-tama saya ke kelas untuk memanggil dua orang siswa yang membantu saya membawa peta, kemudian karena saya lupa membawa paku dan palu untuk tempat menggantung peta tersebut di depan kelas, saya terpaksa kembali lagi ke kantor. Kemudian saat menjelaskan, saya lupa bahwa telunjuk saya tidak sampai untuk menunjukkan di mana letak Gunung Kinibalu di Pulau Kalimantan, maka saya kembal;i lagi ke kantor untuk mengambil penggaris kayu ukuran panjang 1 meter. Hadeh...... hampir 15 menit berlalu untuk kegiatan remeh ini.

Spidol Warna-Warni

Spidol Warna-Warni

Saya tidak tahu apakah di sekolah anda digunakan spidol atau kapur. Pada prinsipnya sebenarnya sama saja. Kita, sebagai guru sebaiknya memanfaatkan beragam warna spidol atau kapur untuk mempermudah penyajian pembelajaran.

Sayangnya, sepengetahuan saya, banyak sekolah yang tidak menganggap ini sebagai suatu hal yang penting. Sekolah saya saja misalnya, di lemari persediaan hanya terdapat spidol white board warna hitam dengan tinta isi ulangnya yang juga berwarna hitam. Tidak disediakan tinta isi ulang atau spidol warna lainnya. Bahkan di kota kecil tempat saya tinggal, tinta isi ulang spidol dengan warna selain hitampun belum saya temukan toko alat tulis yang menjualnya.

Bagaimana Guru Mengecek Pemahaman Konsep?

Bagaimana Guru Bisa Mengetahui Bila Siswa Telah Memahami Suatu Konsep?

“Gambar apa itu?” tanya saya kepada seorang anak kecil berumur 3 tahun sambil menunjuk ke gambar seekor kelinci.
“Meong” jawab anak kecil itu.

Tawa saya berderai, karena memang jawaban anak itu salah dan wajar saja bila memang salah. Hal ini mungkin dikarenakan ia belum pernah melihat kelinci atau gambar kelinci. Baginya mungkin hanya akrab dengan kucing atau gambar kucing (yang merupakan hewan peliharaan yang umum terdapat di rumah-rumah atau lingkungan kami).

Apa Saja Karakteristik Guru Efektif?

Hujan rintik-rintik di luar sana masih saja berderai menimpa atap. Suaranya meneduhkan suasana. Sembari menyeruput segelas teh hangat saya mengenang kembali masa-masa di sekolah dulu. Saya rasa karir yang sekarang saya tempuh sebagai guru telah ditentukan ketika saya banyak bertemu guru-guru yang baik dan inspiratif. Mengenang kembali masa-masa di SD, SMP hingga SMA membawa saya pada kesimpulan singkat bahwa mereka, guru-guru hebat itu telah mengajar secara efektif di kelas. Saya mengingat-ingat apa saja karakteristik yang mereka miliki sehingga menjadikan mereka sebagai para pendidik yang efektif di kelas pada mata pelajaran yang mereka ampu. Barangkali saja hal tersebut akan menumbuhkan karakter yang demikian pula pada diri saya.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...