Karakteristik Pembelajaran pada Kurikulum 2013

Ketika bapak dan ibu guru menerapkan Kurikulum 2013 di kelas pada mata pelajaran yang diampu, maka pembelajaran harus menunjukkan suatu karakteristik khusus. Hal ini penting untuk menjamin bahwa standar proses pembelajaran yang dilakukan benar-benar mengacu pada Permendikbud Nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013 tersebut. Download Permendikbud Nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah ynag diterbitkan untuk implementasi Kurikulum 2013.

bagaimanakah seharusnya karakteristik pembelajaran yang mengimplementasikan kurikulum 2013 itu?
Karakteristik Pembelajaran pada Kurikulum 2013

Karakteristik Pembelajaran Menurut Kurikulum 2013

Baiklah, sekarang marilah kita tinjau bagaimana karakteristik pembelajaran yang diharapkan dalam Kurikulum 2013 untuk dilaksanakan di kelas atau mata pelajaran yang bapak dan ibu guru ampu. Perlu diketahui bahwa karakteristik pembelajaran menurut Kurikulum 2013 ini sangat berkaitan dengan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan.
  • sasaran pembelajaran mencakup ranah sikap (KI 1 dan KI 2), pengetahuan (KI 3), dan keterampilan (KI 4). KI adalah singkatan dari Kompetensi Inti yang dimuat dalam Standar Isi

Standar Proses untuk Implementasi Kurikulum 2013 (Prinsip-Prinsip Pembelajaran)

Tahun pelajaran 2016/2017 pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia akan kembali menambah 25% sekolah pelaksana Kurikulum 2013. Saat ini Kurikulum 2013 telah mengalami beberapa revisi dan dikatakan oleh pihak kementerian telah siap digunakan di sekolah-sekolah Indonesia. Nah, untuk melaksanakan pembelajaran yang menggunakan Kurikulum 2013, sebenarnya telah diatur bagaimana standar proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru di kelas mereka masing-masing. Standar proses ini harus mengacu kepada permendikbud Nomor 65 tahun 2013. Lalu bagaimanakah standar proses untuk suatu pembelajaran yang mengimplementasikan kurikulum 2013 itu?

bagaimana prinsip-prinsip proses pembelajaran yang harus diperhatikan dalam implementasi Kurikulum 2013?
prinsip-prinsip pembelajaran Kurikulum 2013 menurut Standar Proses Pendidikan Nasional

Download Permendikbud No. 65 tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah

Oh ya, di bagian bawah tulisan ini bapak dan ibu guru juga dapat mendownload permendibud Nomor 65 tahun 2013 tentang standar proses pada jenjang pendidikan dasar dan menengah tersebut melalui link yang diberikan. Pemberlakuan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah ini juga merupakan pencabutan Permendiknas Nomor 47 tahun 2007.


Mengapa Diperlukan Standar Proses?

Standar proses dalam pembelajaran merupakan salah satu standar pendidikan nasional yang harus dipenuhi dalam setiap pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Hal ini penting karena dengan mengikuti standar proses yang ditetapkan diharapkan melalui pembelajaran tersebut, siswa atau peserta didik dapat mencapai kompetensi lulusan.

Prinsip Pembelajaran dalam Kurikulum 2013

Menurut Standar Proses untuk pendidikan dasar dan menengah yang tercantum di dalam permendikbud nomor 65 tahun 2013 tersebut, maka pembelajaran harus memperhatikan prinsip-prinsip yaitu:
  • berubahnya paradigma siswa diberi tahu menjadi siswa mencari tahu
  • berubahnya paradigma guru sebagai satu-satunya sumber menjadi pembelajaran yang menggunakan beragam sumber belajar
  • menekankan pendekatan ilmiah, tidak lagi pendekatan tekstual
  • berubahnya paradigma pembelajaran berbasis konten menjadi pembelajaran berbasis kompetensi
  • pembelajaran bersifat terpadu bukan lagi parsial (terpisah-pisah)
  • pembelajaran mengakomodasi banyak jawaban, bukan jawaban tunggal, di mana sifatnya lebih multidimensi.
  • bersifat aplikatif dan bukan verbalisme
  • seimbang antara softskills (keterampilan bersifat mental) dan hardskills (keterampilan bersifat fisikal)
  • mengembangkan siswa menjadi pebelajar sepanjang hayat (lifelong learner)
  • pembelajaran harus memberikan nilai keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik
  • pembelajaran tidak hanya akan berlangsung di sekolah tetapi juga di rumah dan di masyarakat
  • pembelajaran dengan pendekatan bahwa siapa saja dapat memberikan informasi, dan siapa saja dapat belajar, serta kelas yang dapat berada di manapun (belajar di mana saja)
  • menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien
  • semua perbedaan baik individual, latar belakang budaya, dan lain-lain diakui dalam pembelajaran

Demikian prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam melaksanakan proses pembelajaran pada implementasi (pelaksanaan) Kurikulum 2013 di sekolah-sekolah yang mengacu pada Standar Proses Pendidikan Nasional menurut Permendikbud (Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan) Nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.

Download Permendikbud No. 65 tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan dasar dan Menengah

Menjadikan Siswa Penanya yang Handal

Ketika banyak siswa bertanya dalam sesi pembelajaran bapak dan ibu guru, tentunya sangat menyenangkan. Ini adalah salah satu pertanda bahwa bahwa pembelajaran berlangsung dengan proses yang baik. Pertanyaan yang dilontarkan siswa dapat menunjukkan bagaimana pemahaman mereka akan materi pembelajaran yang sedang dipelajari, bagaimana siswa berpikir dan mengeksplorasi materi tersebut, dan sebagainya. Tetapi pada kenyataannya tidak mudah menerapkan teori-teori untuk membuat siswa menjadi penanya yang handal. Bagaimana menjadikan siswa mempunyai kebiasaan bertanya sangatlah penting, karena ini akan sangat bermanfaat bagi kehidupan mereka di kehidupan nyata.

bagaimana caranya agar menjadikan siswa di kelas bapak dan ibu guru sebagai penanya yang handal, terbiasa bertanya dan mempunyai pertanyaan-pertanyaan yang berkualitas?
bertanya...bertanya....bertanya

Strategi atau Cara yang Dapat Dilakukan oleh Guru sehingga Siswa Terampil Bertanya

Beberapa strategi dapat diterapkan oleh guru untuk membuat siswa menjadi penanya yang handal dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Berikut di antaranya:
  • Memberikan rasa aman
  • Menunjukkan bahwa bertanya itu keren
  • Menunjukkan bahwa bertanya itu menyenangkan
  • Memberikan perghargaan untuk sebuah pertanyaan
  • Menjadikannya sebagai kebiasaan
 Selanjutnya marilah kita bahas satu per satu strategi-strategi atau cara-cara di atas.

Memberikan Rasa Aman Ketika Bertanya

Kultur atau budaya di beberapa sekolah memang perlu diperbaiki. Masih ada pembelajaran dan kelas-kelas yang belum memberikan rasa aman dan nyaman bagi siswa untuk mengajukan pertanyaan. Budaya mencibir karena siswa yang mengajukan pertanyaan, apalagi pertanyaan itu terdengar simpel dan mudah untuk dijawab membuat siswa lain beranggapan bahwa si penanya bodoh. Kebiasaan dan budaya tidak baik ini membuat siswa yang ingin bertanya cenderung mengurungkan niatnya. Mereka lebih memendam rasa ingin tahunya daripada dicap sebagai siswa bodoh dan tidak mengerti. Tidak mudah mengubah kultur seperti ini karena diperlukan pembiasaan dan waktu yang cukup lama. Guru harus menegaskan bahwa bertanya itu tidak berarti bodoh. Guru juga harus menanggapi dengan baik semua pertanyaan siswa, sesimpel apapun isi pertanyaannya. Ini membantu untuk membentuk iklim yang aman dan nyaman bagi semua siswa untuk bertanya.

Feeback (Umpan Balik) yang Tepat Setelah Ulangan Harian

Hari ini bapak dan ibu guru telah melakukan ulangan harian terhadap pembelajaran yang dilakukan di kelas setelah beberapa pertemuan? Atau ada beberapa PR siswa yang harus dikembalikan besok? Baik, itu berarti saatnya melakukan koreksi lembar jawaban atau buku PR mereka. Ini berarti bapak dan ibu guru akan memberikan feedback atau umpan balik kepada siswa terkait jawaban soal-soal ulangan atau PR yang telah mereka kerjakan. Pertanyaannya, bagaimanakah cara terbaik dan efektif untuk memberikan feedback ini? Tulisan berikut akan mencoba menguraikannya.

bagaimana caranya memberikan umpan balik (feedback) yang tepat pada hasil ulangan harian, tugas, dan PR siswa? ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar umpan balik menjadi efektif
berikan umpan balik untuk hasil yang efektif

Masalah Rentang Waktu

Suatu feedback yang baik diberikan sesegera mungkin. Itu artinya, ulangan harian atau PR atau tugas-tugas yang ingin dikembalikan guru kepada siswa harus segera dikoreksi. Untuk melakukan ini dengan baik, guru harus menjadwalkan waktu khusus agar tidak ada koreksian ulangan, PR atau tugas yang menumpuk. Memang tugas guru banyak, tapi begitulah. Waktu khusus ini akan memungkin para guru dapat dengan cepat mengoreksi pekerjaan siswa sehingga rentang waktu pengembalian pekerjaan itu kepada siswa tidak terlalu lama.

Feedback harus dilakukan sesegera mungkin, atau fungsinya akan menjadi tidak efektif. Jika terlalu lama, kesempatan terbaik untuk mereview kembali materi pembelajaran akan hilang karena besar kemungkinan materi pembelajaran telah jauh maju dari topik atau materi yang dikoreksi, sehingga siswa menjadi harus kembali ke sesi-sei pembelajaran yang telah jauh mereka lewati. Begitu juga dari sisi guru, ini tentu akan membutuhkan waktu khusus untuk mereview materi (yang menjadi) lama tersebut. Jadi, jika mungkin, berikan feedback secepat mungkin sehingga jika diperlukan perbaikan pemahaman maka akan lebih mudah, karena materi pelajaran yang sedang diajarkan masih seputar itu.

Mengapa Siswa Saya Tidak Termotivasi Belajar?

Beberapa guru sangat mungkinn sekali mengeluhkan kondisi siswa-siswa sekarang yang sepertinya tidak termotivasi untuk belajar. Ini kadang dapat membuat guru frustasi dan putus asa. Apa yang dapat menyebabkan siswa-siswa menjadi demikian? Bagaimana cara mengatasinya? Tulisan berikut mencoba mengulasnya.

"Mengapa Siswa Saya Tidak Termotivasi untuk Belajar?"

Di sebuah kelas, hampir selalu dapat ditemukan siswa yang tidak mempunyai motivasi untuk belajar. Ketika guru telah mencoba melibatkannya dalam pembelajaran, tetapi mereka tetap bergeming, apa yang harusnya dilakukan oleh guru?

berbagai sebab bisa mengakibatkan siswa tidak memiliki motivasi untuk belajar. guru yang baik akan berusaha memecahkan masalah ini dengan menyelami apa yang sebenarnya terjadi dan membuat rencana pemecahannya
huh...! kami sama sekali tak peduli dengan pembelajaran itu

Ada banyak sebab yang dapat mengakibatkan siswa menjadi tidak termotivasi untuk belajar. Beberapa hal di bawah ini adalah penyebab-penyebab yang mungkin menjadi pangkal mengapa mereka begitu apatis dan sama sekali tidak memiliki motivasi untuk belajar.
  • Siswa tersebut terlalu sering mengalami kegagalan dalam pembelajaran. 

Kegagalan untuk mencapai kompetensi baik pengetahuan, ataupun keterampilan yang diharapkan oleh guru akan membuat mereka merasa tidak berdaya. Mereka merasa bahwa mereka bodoh, kehilangan kepercayaan diri dapat meraih kesuksesan, lalu berujung pada semakin kehilangan motivasi untuk belajar. Karena itu perlu bagi guru untuk memperhatikan tujuan pembelajarannya agar dapat memungkinkan semua siswa dapat meraih kesuksesan. Tetapkan tujuan pembelajaran dalam jangkauan mereka. Tidak terlalu tinggi, tetapi juga tidak terlalu rendah.
  • Berbahaya membandingkan kesuksesan siswa yang satu dengan siswa yang lain. 

Guru harus betul-betul memahami ini. Bagi beberapa siswa dengan kemampuan di bawah rata-rata, pembandingan pencapaian kompetensi mereka dengan siswa lain (di atas rata-rata) tentu akan menyudutkan mereka. Tidak sepantasnya guru membandingkan seorang siswa dengan siswa lainnya. Yang terbaik adalah membandingkan pencapaian kompetensi siswa tersebut dengan potensi yang dimilikinya. Ketika siswa berhasil mencapai kompetensi sesuai potensinya, walaupun itu berarti tidak sebaik teman-temannya yang lain, maka sudah dapat dikatakan ia meraih kesuksesan. Setiap siswa adalah individu yang unik. Tidak ada yang sama, begitu pula dengan potensi yang mereka miliki. Jadi jangan pernah membandingkan prestasi kecepatan berlari seekor kijang dengan kecepatan berlari seekor kura-kura. Siswa dapat menonjol dalam satu mata pelajaran, dan kurang menonjol atau cenderung lemah pada mata pelajaran lain. Guru yang memahami ini akan membuat siswa merasa lebih nyaman dalam pembelajarannya tanpa merasa terintimidasi.
  • Kondisi rumah tangga dan lingkungan siswa tinggal. 

Guru perlu mengenal semua siswanya dengan baik. Pada keluarga dan lingkungan yang bagaimana ia tinggal. Ada kondisi rumah tangga yang keadaannya justru kontraproduktif dengan pendidikan anak. Keluarga yang broken home, keadaan ekonomi yang sulit, hingga lingkungan yang kumuh dan penuh kriminalitas (misal di kota-kota besar) seringkali membuat anak-anak menjadi sulit untuk fokus pada sekolah dan pembelajaran mereka. Siswa-siswa seperti ini sangat membutuhkan perhatian guru. Memahami mereka adalah kuncinya, lalu mengajak mereka untuk berbicara secara terbuka penuh kehangatan. Komunikasi yang intens antara guru dengan siswa yang bersangkutan mungkin akan dapat menyelematkan mereka untuk peduli dengan pendidikan mereka dan membuat mereka kembali termotivasi untuk belajar.

Demikian beberapa penyebab yang dapat menjadi masalah serius sehingga membuat seorang siswa menjadi tidak mempunyai motivasi belajar yang kuat.

Cara Memotivasi Siswa untuk Belajar
Bagaimana Cara Menjaga Siswa agar Tetap Termotivasi untuk Belajar
Interaksi Proses Pembelajaran di Kelas
Bagaimana Memotivasi Siswa dengan Model ARCS

Mendidik dan Mengajar Anak dengan ADHD

Bagaimana mengajar anak dengan ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)? Baik, sebelum kita membahas bagaimana cara mengajar anak-anak yang menderita kelainan ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder ini, marilah terlebih dahulu kita pahami apa itu ADHD. Sekolah-sekolah di Indonesia, seperti tingkat SD dan SMP, bahkan SMA diharapkan dapat selalu terbuka terhadap anak-anak berkebutuhan khusus. Salah satunya adalah anak-anak dengan kelainan ADHD.

ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder adalah suatu kelainan yang dapat diderita oleh siapa saja, termasuk siswa di sekolah anda. Guru harus mengenali mereka dan mengetahui bagaimana cara mendidik dan mengajar mereka secara efektif
bagaimana cara mendidik dan mengajar siswa dengan ADHD?

Pengertian Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau ADHD

Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau disingkat ADHD adalah suatu kelainan yang diderita anak bahkan hingga orang dewasa, dimana mereka tidak dapat memusatkan perhatian dalam jangka waktu yang cukup, dan juga bersifat hiperaktif.

Ciri-Ciri Siswa dengan ADHD

Selanjutnya, di kelas guru perlu mengenali anak-anak yang menderita ADHD. Ini penting agar guru tidak salah dalam memberikan pelayanan pendidikan dan pembelajaran kepada mereka, karena sesungguhnya mereka berbeda dengan siswa lainnya. Mereka adalah siswa berkebutuhan khusus yang tentunya harus mendapatkan perlakuan yang khusus dari guru atau pihak sekolah agar perkembangan  tetap berjalan secara optimal.

Beberapa Karakteristik Siswa dengan ADHD

Siswa dengan ADHD jarang menyelesaikan tugas hingga tuntas. Mereka mengalami kesulitan untuk fokus pada suatu hal yang sedang dipelajari atau yang sedang dikerjakan. Mereka mudah sekali terganggu oleh hal-hal kecil dan menjauhkan mereka dari pembelajaran atau tugas yang seharusnya mereka kerjakan. Siswa-siswa ini sering ketinggalan barang-barangnya, suka berbicara, tidak dapat duduk diam dan tenang dalam waktu lama, tampak gelisah dan kadang-kadang suka berteriak. Mereka juga cenderung bersikap impulsif, yaitu tidak tenang, bertindak tanpa banyak dipikir, dan reaktif.

Motivasi Ekstrinsik dalam Pembelajaran Di Kelas

Ketika siswa-siswa di kelas memiliki motivasi intrinsik, maka pembelajaran menjadi lebih mudah bagi mereka, begitupun proses pengelolaan pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru. Memang membuat siswa memiliki motivasi intrinsik tidaklah mudah dan perlu waktu. Kesabaran dan usaha keras guru sangat diperlukan. Selain motivasi intrinsik guru juga harus menyiapkan motivasi ekstrinsik untuk siswa sehingga dapat membantu mereka belajar, yang pada akhirnya diharapkan mereka akan memiliki motivasi intrinsik pula.

pengertian motivasi ekstrinsik dan cara mengenali siswa-siswa yang termotivasi belajar oleh motivasi ekstrinsik dari guru atau hal-hal lainnya
hadiah adalah salah satu bentuk motivasi ekstrinsik

Mengenali Siswa dengan Motivasi Ekstrinsik

Siswa-siswa yang telah memiliki motivasi ekstrinsik dapat dikenali dari kata-kata yang terlontar dari percakapan mereka, misalnya:
  • "Saya perlu memperoleh nilai rata-rata 8 untuk dapat masuk ke SMA impian saya setelah tamat dari SMP kita ini."
  • "Jika aku tidak berhasil dengan baik pada materi ini, bisa jadi aku akan mendapatkan tugas yang lebih banyak lagi dari Pak Johan."
  • "Bu Reni akan membagikan kue hari ini jika kita bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam pelajaran matematikanya."
  • dan sebagainya.

Selain itu, harapan orang tua terhadap anaknya (siswa) agar memperoleh nilai yang baik di sekolah juga merupakan motivasi ekstrinsik. Pada intinya, motivasi ekstrinsik adalah dorongan dari luar diri siswa yang membuat siswa menjadi ingin bertindak atau melakukan sesuatu atau belajar.

Motivasi ekstrinsik sangat mudah diberikan kepada siswa. Guru misalnya dapat menjanjikan sesuatu, seperti nilai, hadiah, atau apapun sehingga sehingga tergerak untuk belajar atau melakukan suatu aktivitas. Adalah sangat menantang bagi guru untuk dapat menyiapkan hal-hal atau insentif yang sesuai sehingga siswa menjadi termotivasi untuk belajar atau mengikuti suatu aktivitas. Adakalanya hadiah atau insentif yang diberikan tidak cukup menarik atau telah membosankan mereka, sehingga tidak lagi berfungsi untuk menumbuhkan motivasi siswa. Guru perlu lebih kreatif mengeksplorasi cara-cara membuat siswa termotivasi untuk belajar.

Baca Juga:

Motivasi Intrinsik, Keuntungan dan Kelemahannya

Sebelumnya, kita sudah membicarakan bagaimana contoh-contoh motivasi intrinsik itu dan apa pengetiannya. Kali ini kita akan teruskan membahasnya melalui tulisan berikut, yaitu tentang keuntungan motivasi intrinsik dalam kaitannya dengan belajar siswa dan kelemahannya dalam kaitan bagaimana menumbuhkannya dalam diri siswa.

Mengenali Siswa-Siswa yang Memiliki Motivasi Intriksik Melalui Kata-Kata yang Diucapkan

Walaupun sudah ada contoh-contoh tentang motivasi intrinsik pada tulisan yang disebutkan di atas, mungkin ada baiknya jika kita kembali menambah pengetahuan kita tentang bagaimana mengenali siswa-siswa yang telah memiliki motivasi intrinsik dalam diri mereka. Siswa dengan motivasi intrinsik yang kuat seringkali mencurahkan apa yang ada di hatinya dengan mengungkapkannya melalui kata. Mereka dapat dikenali dari kata-kata yang terlontar seperti:
  • "Buku cerita ini asyik, saya suka membacanya."
  • "Saya suka mengorat-oret soal matematika saat senggang di rumah."
  • "Rasanya bahagia sekali bila nilai saya bagus."
  • dan sebagainya.
Kata-kata sejenis juga menunjukkan bahwa siswa yang bersangkutan telah memiliki motivasi intrinsik di dalam diri mereka. Sementara kata-kata yang berkebalikan justru menunjukkan bahwa siswa tidak termotivasi untuk belajar dan harus dibangkitkan motivasinya.

apa saja keuntungan jika siswa memiliki motivasi intrinsik? lalu apa pula kelemahannya? Kemudian bagaimana cara mengenali siswa yang memiliki motivasi intrinsik dan yang tidak memiliki
siswa dapat mengungkapkan bahwa ia memiliki motivasi intrinsik

Keuntungan Jika Siswa Memiliki Motivasi Intrinsik

Guru sangat beruntung jika siswa telah memiliki motivasi intrinsik di dalam diri mereka. Sebagaimana kita ketahui, motivasi intrinsik adalah dorongan dari dalam diri siswa itu sendiri untuk belajar atau melakukan sesuatu. Dan, tentu dorongan dari dalam ini jauh lebih kuat dibanding dorongan dari luar (lingkungan), atau motivasi ekstrinsik.

Motivasi intrinsik bersifat panjang (dalam waktu yang lama), tidak mudah pudar atau hilang. Jika siswa sudah memiliki motivasi intrinsik, proses pengelolaan pembelajaran menjadi jauh lebih mudah. Siswa juga akan berusaha untuk memahami pembelajarannya dan berusaha sebaik mungkin. Tinggallah bagaimana cara guru agar mereka lebih mudah dalam mempelajari pengetahuan, atau keterampilan (materi ajar) tersebut sehingga siswa benar-benar mencapai kompetensinya secara optimal.

Kelemahan Jika Siswa Tidak Memiliki Motivasi Intrinsik

Siswa yang tidak memiliki motivasi intrinsik akan jauh lebih sulit dikelola pembelajarannya. Ada kalanya mereka bahkan mengganggu jalannya proses pembelajaran di kelas. Ketidaktertarikan mereka pada suatu pembelajaran (tidak memiliki motivasi) akan membuat siswa berulah. Atau paling tidak mereka akan bersikap tidak peduli. Segala pembelajaran akan gagal.

Untuk menumbuhkan motivasi intrinsik bukanlah hal yang gampang. Perlu kesabaran dari guru agar mereka menemukan "sesuatu" dalam pembelajaran itu sehingga mereka menjadi termotivasi. Sulitnya lagi, setiap siswa mungkin membutuhkan strategi yang berbeda-beda untuk menumbuhkan motivasi ini. Oleh karena itu guru perlu mengenali setiap karakter siswa sehingga ia dapat menentukan strategi atau cara-cara yang cocok untuk dapat memotivasinya dalam mempelajari sesuatu.

Baca Juga:

Contoh-Contoh dan Pengertian Motivasi Intrinsik

Apakah yang dimaksud dengan motivasi intrinsik? Sebelum kita masuk pada definisi tentang motivasi intrinsik, marilah kita lihat contoh-contoh berikut:
  • Seorang guru menanyakan kepada siswa kelas 8 yang mengatakan menyukai mata pelajaran IPA, apa alasan mereka menyukai mata pelajaran tersebut. Para siswa menjawab beragam, ada yang mengatakan bahwa mereka menyukai mata pelajaran IPA karena gurunya asyik dan baik.
  • Siswa-siswa di SD Rampak Rampu sangat suka bermain bola karena kata mereka bermain bola itu asyik, pokoknya kalau lagi berkumpul, paling rame itu ya main bola. Pokoknya suka.
  • Gina sangat rajin belajar akhir-akhir ini setelah ia menyadari bahwa semakin ia rajin belajar, maka nilai-nilai yang diperolehnya semakin membaik, bahkan kini sudah berada di atas rata-rata teman-teman sekelasnya, padahal dulunya ia bukanlah tergolong anak pandai di kelasnya. Ia kini bisa merasakan kepuasan tersendiri yang tiada bandingnya ketika ia menerima hasil ulangan yang nyaris sempurna, atau lebih baik dari teman-temannya dan semuanya itu diperolehnya dari kerja kerasnya dalam belajar.
Perhatikan 3 contoh di atas, contoh pertama bukanlah motivasi instrinsik, tetapi contoh kedua dan ketiga dapat kita golongkan sebagai motivasi intrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang muncul dari dalam diri siswa atau individu yang bersangkutan. Ada faktor-faktor dari dalam dirinya yang mendorong untuk melakukan sesuatu, dorongan dari dalam yang menginspirasi, atau membuat seseorang berbuat sesuatu. Sementara pada contoh pertama, dapat dikategorikan sebagai contoh motivasi ekstrinsik, di mana siswa kelas 8 tersebut menyukai IPA karena faktor dari luar diri mereka, yaitu karena guru yang asyik dan baik. Seandainya gurunya tidak asyik dan tidak baik kepada mereka, mungkin saja mereka tidak akan menyukai mata pelajaran IPA.

apakah yang dimaksud dengan motivasi intrinsik itu? seberapa pentingkah bagi siswa untuk memiliki motivasi intrinsik? lalu apa pengetian motivasi intrinsik itu?
motivasi intrinsik, dorongan yang kuat dari dalam diri untuk mencapai tujuan

Apa Saja Ciri-Ciri Kelas yang Aktif Belajar?

Semua guru yang sedang mengajar tentunya ingin kelas yang diampunya akatif dalam kegiatan pembelajaran. Tetapi, tidak semua guru menyadari bahwa siswa-siswa di kelasnya apakah aktif atau tidak. Memang perlu latihan dan pengalaman mengajar untuk ini, serta pengetahuan teoritis bagaimana mengajar yang baik dan efektif. Mengetahui apakah semua siswa di kelas sedang aktif belajar atau tidak diperlukan oleh guru agar ia bisa memberikan bantuan, baik kepada siswa yang telah aktif, terlebih-lebih lagi siswa yang belum belajar secara aktif di kelasnya. Berikut adalah beberapa ciri sebuah kelas yang aktif belajar.

Ciri-Ciri Kelas dengan Siswa yang Aktif Belajar

Ada banyak ciri jika di sebuah kelas, siswa-siswa yang ada di dalamnya sedang aktif belajar. Beberapa di antaranya yang menonjol adalah:

Siswa-siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan

Ketika sebuah kelas sedang aktif belajar, mereka akan sangat banyak mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Hal ini terjadi karena siswa melakukan proses berpikir di dalam benaknya. Hasil-hasil pemikiran mereka seringkali memerlukan tanggapan dari guru, atau bisa juga siswa merasa ada hal-hal yang menjadi kurang jelas dengan apa yang sedang dipelajarinya, atau ada hal-hal yang bertentangan dengan apa yang selama ini diketahuinya. Kelas yang sedang aktif belajar akan memperlihatkan hal ini.

Siswa-siswa meminta klarifikasi terhadap materi yang sedang dipelajari

Ketika guru mengajak siswa belajar tentang sesuatu pada materi pelajarannya, siswa akan membuat pemahamannya sendiri tentang materi itu. Hal ini terjadi di dalam pemikiran siswa. Seringkali mereka membutuhkan suatu klarifikasi dan meminta guru menjelaskan kembali secara lebih detil tentang apa yang mereka pelajari tersebut. Siswa yang sedang aktif belajar membutuhkan klarifikasi. Adapula kalanya ketika pembelajaran dilakukan dengan berdiskusi, maka siswa dapat meminta klarifikasi dari siswa lain untuk memantapkan pemahamannya akan suatu hal jika pada diskusi tersebut ada hal-hal yang tidak sesuai dengan pemahamannya.

Siswa-siswa memberikan pendapat, menjawab pertanyaan-pertanyaan guru atau siswa lainnya

Pada sebuah kelas dengan pembelajarannya, siswa-siswa yang aktif belajar akan dengan sukarela dan bahkan antusias dalam memberikan pendapatnya, menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh guru atau siswa lain. Hal ini dilakukannya sebagai wujud nyata bahwa ia sedang belajar secara aktif. Perlu bagi siswa-siswa yang aktif belajar ini untuk menunjukkan kepada semua orang di kelasnya tentang bagaimana ia memandang suatu hal dari perspektifnya sendiri. Ia berkeinginan guru dan teman-temannya mengetahui bagaimana isi pemikirannya, apa perbedaan dan apa persamaannya dengan pemikiran orang lain di kelas itu.

sebuah kelas dengan siswa-siswa yang aktif mengikuti kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru sangat berbeda dengan kelas yang pasif atau tidak aktif belajar
apakah siswa di kelas anda aktif belajar?

Siswa-siswa membuat catatan hal-hal yang dianggapnya penting dan menarik

Mudah sekali membedakan siswa yang aktif belajar dengan yang tidak. Pada kelas di mana siswa-siswanya aktif belajar, akan nampak mereka membuat catatan-catatan khusus mengenaihal-hal menarik yang mereka peroleh dari sebuah pembelajaran yang difasilitasi oleh seorang guru. Catatan-catatan yang dibuat adalah catatan versi mereka sendiri sebagai bentuk konkret pemikiran mereka. Siswa-siswa dapat memilih informasi penting mana yang seharusnya mereka tuliskan dalam buku catatan mereka.

Jika di dalam sebuah kelas tidak terjadi hal-hal seperti di atas, maka dapat diduga bahwa siswa-siswa di kelas tersebut tidak aktif belajar. Suasana senyap dan selalu dalam kontrol ketat guru seringkali justru membuat pembelajaran tidak berjalan dengan aktif. Siswa-siswa di dalam kelas menjadi aktif belajar jika guru pandai menciptakan iklim belajar yang menyenangkan dan aman untuk mereka berpendapat, bertanya, ataupun beraktivitas sebagaimana yang mereka inginkan untuk belajar. Ketika sebuah kelas menjadi senyap oleh pertanyaan, pendapat-pendapat, atau aktivitas positif lainnya seperti mencatat hal-hal penting dan menarik, besar kemungkinan siswa-siswa di kelas itu tidak sedang aktif belajar.

Baca Juga:

Cara Meningkatkan Rasa Percaya Diri Siswa (2)

Sebelum telah ditulis di blog ini Cara Menumbuhkan dan Meningkatkan Rasa Percaya Diri Siswa (Bagian 1), sekarang akan dilanjutkan dengan bagian 2. Terpaksa tulisan ini dibagi 2 karena sesungguhnya ada banyak cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk menumbuhkan dan meningkatkan ras percaya diri siswa.

Pengetahuan Awal

Ketika memulai pelajaran, guru sebaiknya memulai dengan apersepsi sambil memotivasi siswa. Hal ini penting dilakukan dalam upaya penumbuhan rasa percaya diri siswa ketika akan memulai pembelajaran yang baru. Dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan atau mengadakan diskusi kelas singkat tentang hal-hal yang telah diketahui siswa (pengetahuan awal), yang telah mereka miliki maka guru tidak hanya menjadikan pembelajaran lebih mudah dipahami tetapi juga akan membuat siswa percaya diri untuk mempelajarinya karena siswa anggap ia telah mempunyai modal awal untuk itu.

ini adalah bagian kedua tulisan tentang cara menumbuhkan dan meningkatkan rasa percaya diri pada siswa oleh seorang guru dalam pembelajaran di kelasnya
rasa percaya diri itu sangat penting

Bagi Bahan Ulangan (Tes) dalam Jumlah Kecil

Tes formatif yang baik adalah tes yang diberikan setelah sebuah unit pembelajaran dilakukan. Akan tetapi jika unit pembelajaran itu terlalu besar dan diperkirakan terlalu menyulitkan siswa untuk menanganinya, maka lebih baik unit pembelajaran itu dibagi menjadi 2 atau 3 kali tes formatif singkat. Ini akan membuat siswa lebih mudah untuk mencapai keberhasilan dalam tes formatif (ulangan harian) mereka. Memberikan kesempatan yang lebih besar untuk meraih kesuksesan dalam mengerjakan soal-soal tes formatif akan menumbuhkan kepercayaan diri siswa bahwa mereka mampu untuk mempelajari suatu bahan pembelajaran.

Cara Meningkatkan Rasa Percaya Diri Siswa

Pada tulisan kali ini kita akan membahas bagaimana cara menumbuhkan dan meningkatkan rasa percaya diri pada siswa. Sebelumnya pada tulisan tentang Kebutuhan Dasar Siswa dan Pendidikan yang Adaptif, disebutkan bahwa salah satu kebutuhan dasar itu adalah kompetensi. Kemudian pada tulisan lainnya Cara Menumbuhkan Kompetensi Siswa dalam Pembelajaran Di Kelas disebutkan bahwa salah satu unsur yang penting untuk meningkatkan kompetensi mereka diperlukan adanya rasa percaya diri pada siswa.

Ada banyak cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk meningkatkan rasa percaya diri pada siswa saat pembelajaran di kelas. Beberapa cara di antaranya adalah sebagai berikut.

rasa percaya diri self confidence) adalah modal penting bagi siswa untuk mempelajari sesuatu di kelas yang diampu guru. Oleh karena itu guru perlu melakukan cara-cara khusus untuk ini
bangun rasa percaya diri siswa anda

Umpan Balik Positif

Feedback atau umpan balik positif adalah umpan balik yang diberikan oleh seorang guru ketika siswanya berhasil melakukan suatu tugas atau mampu menyelesaikan suatu permasalahan dalam pembelajaran dengan baik. Bentuknya bisa bermacam-macam dan seringkali sangat sederhana tetapi amat penting untuk meningkatkan rasa percaya diri mereka. Misalnya saja ketika Tari berhasil menyelsaikan sebuah kerajinan tangan dari kertas bekas, guru prakarya-nya Bu Sulis memberikan umpan balik positif berupa pujian, "wah bagus sekali kombinasi warna yang kamu pakai untuk membuat tempat pensil dari kertas bekas ini. Ibu suka sekali melihatnya." Walaupun pendek dan sederhana, tetapi jika dilakukan dengan tulus dan senyuman, maka Tari sebelumnya terlihat ragu-ragu dan tidak yakin akan hasil kerajinan tangan untuk tugas prakarya menjadi lebih percaya diri. Kadang-kadang pesan simbolikpun dapat diberikan oleh guru, misalnya Pak Jodi yang mengacungkan jempolnya kepada Yasin yang telah menyelesaikan soal matematika dengan baik.

Cara Menumbuhkan Kompetensi Siswa dalam Pembelajaran Di kelas

Salah satu kebutuhan dasar siswa menurut Luc Stevens adalah kompetensi. Mengembangkan kompetensi siswa sehingga mereka benar-benar ingin memilikinya dengan baik kadang-kadang tidaklah mudah. beberapa siswa mungkin tidak begitu termotivasi dalam pembelajaran karena mereka merasa tidak mampu atau kurang percaya diri. hal ini tentu saja sangat berpengaruh pada pencapaian kompetensi yang nantinya akan sangat mereka perlukan dalam kehidupan. Selain itu beberapa faktor lainnya juga berpengaruh, seperti penghargaan guru akn kompetensi yang dimiliki siswa, dan sebagainya.

peningkatan kompetensi siswa saat proses pembelajaran di kelas berlangsung sangat penting mengingat kompetensi adalah salah satu kebutuhan dasar siswa. beragam cara dapat dilakukan oleh guru untuk ini, dan semuanya itu pada dasarnya merupakan dua hal berikut yaitu memberikan pembelajaran yang menantang dan menumbuhkan rasa percaya diri akan kemampuan mereka untuk belajar dengan sukses
cara meningkatkan kompetensi siswa dalam kegiatan pembelajaran

Beberapa cara berikut ini menurut para ahli psikologi pendidikan, jika dilakukan guru saat berinteraksi dalam pembelajaran di kelas akan mampu membantu siswa untuk membuat siswa merasa bahwa dirinya kompeten. Walaupun di sini dituliskan banyak cara, akan tetapi pada intinya semua dapat dikatakan sebagai bentuk pembelajaran yang menumbuhkan rasa percaya diri pada siswa dan memberikan kegiatan pembelajaran yang menantang.
  • Menunjukkan kepada siswa bahwa guru sangat menghargai partisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Kebutuhan Dasar Siswa dan Pendidikan yang Adaptif

Luc Stevens adalah seorang profesor dari Belanda yang pertama kali mengemukakan konsep pendidikan yang adaftif untuk siswa. Konsep ini sangat bagus sekali untuk diterapkan, karena pada dasarnya siswa membutuhkan kemampuan untuk menangani dunia yang ada di sekitarnya dengan baik. Siswa harus memiliki kemampuan mengatasi bermacam-macam persoalan dalam kehidupannya dan mampu menjalankan tugas-tugasnya dengan baik. Oleh sebab itu mereka membutuhkan 3 hal berikut yang harus diperolehnya melalui pendidikan yang ditempuhnya. Ketiga hal tersebut adalah: (1) kompetensi; (2) autonomi; dan (3) hubungan yang baik.

ada 3 kebutuhan dasar siswa menurut Luc Stevens yang harus dipenuhi oleh pendidikan yaitu kompetensi, autonomi dan hubungan yang baik dengan komunitasnya. pendidikan yang memberikan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dasar siswa ini disebut pendidikan yang adaptif (adaptive education)
3 Kebutuhan Dasar Siswa, akan terpenuhi dengan Pendidikan yang Adaptif

Ketiga kebutuhan dasar siswa yang disebutkan di atas harus diperhatikan dalam pembelajaran di kelas sehingga membentuk iklim yang sesuai untuk pendidikan adaptif. Lalu, apakah yang dimaksud dengan kompetensi, autonomi dan hubungan yang baik yang merupakan kebutuhan dasar siswa itu?

Prinsip-Prinsip dalam Teori E-Learning

Saat ini tak bisa dipungkiri bahwa e-learning semakin dibutuhkan dalam pembelajaran. Di Indonesia e-learning semakin berkembang dan bertambah maju mengikuti apa yang terjadi di dunia global. Walaupun masih sedikit populasi yang tersentuh e-learning saat ini, akan tetapi ada kepastian akan kecendrungan untuk peningkatan ke arah pembelajaran melalui e-learning dan bergeser dari pembelajaran tradisional.

Apakah Teori e-Learning itu?

E-learning teori adalah prinsip-prinsip ilmiah akan pembelajaran melalui e-learning yang mencoba menjelaskan bahwa pemanfaat teknologi elektronik di bidang pendidikan dapat mendorong efektivitas pembelajaran. Teknologi elektronik di bidang pendidikan yang dimaksud di sini tentu saja bentuk-bentuk media digital, multimedia, dan pembelajaran secara online.

bagaimana e-learning yang efektif? Perhatikanlah prinsip-prinsip berikut dalam menerapkan e-learning untuk keberhasilannya di kelas bapak dan ibu guru
prinsip-prinsip e-leaning

Beberapa Prinsip Penting dalam Teori e-Learning

Berikut ini beberapa prinsip penting yang dianut dalam teori e-learning, yaitu:

Prinsip Multimedia

Dalam teori e-learning dianut prinsip bahwa pembelajaran yang melibatkan kombinasi beragam media seperti audio, visual,  dan teks akan memberikan kesempatan untuk siswa belajar secara lebih baik dan lebih mendalam dibanding media yang hanya mengakomodasi salah satunya saja.

Prinsip Modalitas

Pembelajaran akan lebih efektif ketika suatu visual dikombinasikan dengan narasi audio dibanding penjelasan melalui teks pada layar. Akan tetapi terdapat pengecualian ketika pembelajar telah mengetahui atau mengenal tentang konten yang sedang disajikan, atau narasi diberikan dalam bahasa asing, atau ketika pembelajar mengulang-ulang bahan pembelajaran multimedia tersebut.

Membangun Teamwork Siswa dan Pentingnya Menilai Proses dan Produk

Apakah dalam pembelajaran bapak dan ibu guru, teamwork (kerja tim) dianggap sebagai bagian yang penting? Jika memang demikian, maka untuk melakukan penilaiannya pun harus memperhatikan hal-hal yang penting dan berpengaruh, sehingga penilaian yang dilakukan tidak hanya berfungsi sebagai evaluasi tetapi juga berfungsi sebagai teknik yang berfungsi untuk meningkatkan kerja tim (teamwork) siswa bersama berjalannya waktu.

Masalah yang Muncul Karena Penilaian Team Work

Ada beragam masalah yang dapat muncul ketika penilaian teamwork tidak direncanakan dan dijalankan dengan baik. Misalnya saja, siswa yang termasuk siswa yang aktif dan penuh ide dalam teamwork dapat merasa dirugikan oleh anggota kelompoknya yang kurang aktif dan hanya diam tanpa banyak memberikan andil untuk pekerjaan kelompoknya. Sementara itu, siswa yang malas dan kurang dapat menunjukkan ide-idenya dalam kelompok akan mendapatkan keuntungan dari penilaian yang demikian. Ini akan jadi sebuah efek negatif dari pembelajaran yang menggunakan kelompok-kelompok dalam setting pembelajarannya. Lalu bagaimana cara mengatasi hal ini?

bagaimana cara terbaik untuk membangun team work siswa, ternyata kita juga dapat menggunakan teknik penilaian yang melibatkan proses dan produk untuk memberikan kontribusi
membangun team work siswa melalui evaluasi pembelajaran

Melakukan Penilaian Proses dan Produk

Salah satu prinsip penting agar penilaian teamwork atau kerja kelompok menjadi lebih baik, guru harus melakukan penilaian proses dan produk (kedua-duanya, tanpa mengesampingkan salah satunya). Penilaian proses adalah penilaian yang dilakukan tentang bagaimana siswa bekerja di dalam kelompoknya, sementara penilaian produk adalah penilaian yang dilakukan tentang bagaimana produk atau hasil pekerjaan kelompok yang telah mereka buat.

Jangan Sampai Guru Merendahkan dan Menghina Siswa

Dipermalukan oleh guru, barangkali adalah kejadian yang hampir pernah dialami oleh setiap siswa. Ada beragam cara guru merendahkan dan menghina siswa tanpa sadar, bisa melalui kata-kata, mimik wajah, gestur, dan bahasa tubuh. Siswa yang merasa direndahkan dan dipermalukan di depan teman-temannya tentu akan merasa sakit hati. Hal ini tentu tidak baik bagi mereka secara psikologis. Sangat penting bagi guru untuk berusaha tidak merendahkan dan menghina siswa terlebih-lebih di depan teman-temannya atau orang lain. Lalu bagaimanakah cara guru untuk menghindari terjadinya hal ini?

Mengapa Guru Merendahkan dan Menghina Siswa?

Berbagai penyebab dapat memicu seorang guru yang sangat baik sekalipun untuk melakukan ini. Tentunya hal tersebut dilakukan oleh guru tanpa sengaja, ataupun bukan untuk tujuan itu. Beberapa penyebab guru dapat merendahkan dan menghinakan siswa tanpa sadar antara lain untuk mengontrol perilaku siswa yang dianggap tidak atau kurang baik dan biasanya karena guru yang bersangkutan telah putus asa saat mencoba memperbaiki mereka cara-cara yang lazim. Ada juga guru yang melakukannya karena guru yang bersangkutan kehilangan kepercayaan dirinya di hadapan siswa, misalnya ketika pendapat siswa terlihat lebih baik dari pendapatnya dan baginya hal tersebut seakan merendahkannya (padahal guru bukanlah orang yang paling tahu dan pintar) karena kekerdilan jiwanya. Beberpa guru lainnya melakukannya karena siswa-siswa itu sendiri sering merendahkan dan menghinakan diri mereka sendiri di depan khalayak, kemudian gurupun ikut-ikutan tanpa sadar juga melakukannya.

ternyata hampir semua siswa pernah merasa direndahkan dan terhina oleh perilaku dan kata-kata guru. Stop, jangan sampai ini terjadi dengan anda yang merupakan guru mereka
mungkinkah guru bisa merendahkan dan menghina siswanya sendiri?

Beberapa Cara untuk Menghindarkan Guru dari Merendahkan dan Menghina Siswa

Ada beberapa cara yang dapat menghindarkan guru dari kesalahan yang sangat fatal ini. Seorang pendidik tentunya tidak pantas melakukan ini kepada siswanya sendiri. Beberapa cara itu antara lain:

Melaksanakan Model Pembelajaran Berbasis Proyek? Perhatikan Hal-Hal Berikut

Apakah saat ini bapak dan ibu guru sedang mencoba menerapkan model pembelajaran berbasis proyek di kelas yang bapak dan ibu guru ampu? Dan ini adalah pengalaman pertama, atau bapak dan ibu guru belum terbiasa dengan model pembelajaran ini? Beberapa guru yang telah melaksanakan pembelajaran ini (saya rangkum dari beberapa sumber di internet), ternyata memperhatikan hal-hal berikut saat melaksanakannya di kelas mereka.

rangkuman pengalaman guru-guru dari berbagai sumber di internet tentang hal-hal yang perlu diperhatikan saat baru mulai mencoba menerapkan model pembelajaran berbasis proyek (projects based learning - PjBL)
Guru-guru yang berhasil melaksanakan PjBL memperhatikan hal-hal ini

Menentukan Tujuan Pembelajaran dengan Jelas

Pada model pembelajaran proyek, beberapa guru yang belum berpengalaman sering mengalami kekecewaan karena apa yang mereka harapkan sebagai proses dan hasil pembelajaran siswa belum sebagaimana yang guru harapkan. Berdasarkan pengalaman guru-guru ini, hal tersebut dapat diperbaiki dengan menentukan tujuan pembelajaran secara jelas dan disampaikan kepada siswa juga dengan jelas. Jadi siswa tahu apa yang anda inginkan dari pembelajaran yang mereka lakukan selama mengikuti pembelajaran. Guru dapat memberikan reviu terhadap hasil pembelajaran berbasis proyek sebelumnya untuk menjelaskan mana hal-hal yang sudah pas dan mana hal-hal yang belum pas, dan apa harapan guru sebenarnya tentang itu.

Perencanaan yang Matang

Sebuah kelas yang melaksanakan model pembelajaran berbasis proyek harus direncanakan dengan matang, baik kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan oleh guru dan siswa maupun perencanaan mengenai sumber-sumber yang akan disediakan untuk siswa memperoleh informasi. Guru terlebih dahulu harus benar-benar memeriksa sumber-sumber informasi yang mungkin akan digunakan oleh siswa untuk menyelesaikan proyek mereka. Hal ini diperlukan agar guru bisa memperkirakan kemana arah proses pembelajaran berbasis proyeknya mengarah. Jika mempunyai kemungkinan untuk melenceng dari tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, maka guru telah mempunyai rencana lain atau cara-cara tertentu agar pembelajaran kembali ke jalur yang diinginkan.

Suasana Kelas dengan Model Pembelajaran Berbasis Proyek

Ketika model pembelajaran berbasis proyek sedang dilaksanakan dalam sebuah kelas secara berkelanjutan dan dapat termanajemen dengan baik, maka akan ada banyak hal positif yang tergambar dari suasana kelasnya. Tulisan ini akan mendeskripsikan bagaimana suasana kelas dengan pelaksanaan model pembelajaran yang berhasil itu.

Secara umum, suasana kelas dengan implementasi PjBL (Project Based Learning) atau model pembelajaran berbasis proyek yang baik akan menunjukkan adanya suasana berikut:
percakapan antara sesama siswa-siswa atau dengan guru adalah pembicaraan atau percakapan yang bersifat akademis. Ketika percakapan terjadi antar anggota kelas, hampir tidak ada pembicaraan di luar topik pembelajaran. Suasana kelas tergambar dari pembicaraan-pembicaraan dan percakapan yang terjadi baik secara jelas maupun samar-samar (karena mereka hanya saling berbisik dengan siswa lain disebelahnya). Mereka membicarakan proyek yang sedang dikerjakan atau hal-hal lain terkait proyek tersebut.

suasana kelas (iklim kelas) dengan model pembelajaran berbasis proyek berbeda dengan suasana kelas lainnya
bagaimana suasana kelas yang melaksanakan PjBL yang sukses?

Adanya Rasa Percaya, Tanggungjawab, dan Rasa Saling Menghormati

Suasana kelas dengan model pembelajaran berbasis proyek yang berhasil ditunjukkan oleh adanya rasa percaya kepada siswa atau anggota kelas atau kelompok, apakah dalam hal penyelesaian tugas, informasi yang diberikan, atau hal-hal lain. Selain itu terlihat bahwa setiap siswa menunjukkan adanya rasa tanggungjawab dalam penyelesaian tugas-tugas pembelajaran melalui proyek yang sedang dikerjakan. Mereka juga akan tumbuh rasa hormat-menghormati satu sama lain, bahwa setiap orang dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi pertambahan pengetahuan dan keterampilan anggota kelas dan kelompok. Hal ini sangat dimungkinkan karena bisa saja setiap siswa memiliki tugas yang dikerjakan sesuai dengan minat mereka masing-masing sehingga mereka memiliki pendalaman pengetahuan dan keterampilan yang lebih untuk itu. Ini tentunya akan memberikan sesuatu yang sangat berharga di dalam kelompok dan kelasnya sehingga ia akan mendapatkan respek dari teman-teman dan guru.

Jadwal UNBK SMA Tahun 2016

Jumlah SMA pada tahun pelajaran 2015/2016 yang akan melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) mendatang akan ditambah dibanding pada tahun pelajaran 2014/2015 yang lalu. Hal ini memang akan menjadi tujuan Kemdikbud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) RI karena UNBK mempunyai banyak keuntungan dibanding UN biasa atau UN berbasis tes pensil dan kertas. UNBK 2016 telah dijadwalkan pelaksanaannya oleh BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) dengan tanggal yang sama dengan UN berbasis pensil dan kertas.

Lalu bagaimanakah jadwal pelaksanaan UNBK tahun 2016 untuk SMA selengkapnya? Perhatikan tabel berikut:

UNBK tingkat SMA tahun 2016 akan segera dilaksanakan bulan april mendatang. Inilah jadwal UNBK Utama tahun 2016 untuk SMA
jadwal UNBK Utama jenjang SMA tahun 2016

UNBK tingkat SMA tahun 2016 akan segera dilaksanakan bulan april mendatang. perhatikan jadwal UNBK Susulan untuk SMA tahun pelajaran 2015/2016 mendatang
jadwal UNBK Susulan jenjang SMA tahun 2016

Dari tabel tersebut dapat kita lihat bahwa:

Download Buku Saku Tanya Jawab UN 2016

Ujian Nasional tahun pelajaran 2015/2016 yang kemudian lebih sering disebut sebagai UN 2016 adalah ujian yang dilaksanakan secara nasional untuk mengukur pencapaian kompetensi lulusan oleh peserta didik baik pada jenjang pendidikan dasar maupun pada jenjang pendidikan menengah. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Mendikbud RI) pada bulan Desember tahun 2015 lalu telah menerbitkan permendikbud (Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebuyaan) Nomor 57 tahun 2015 tentang penilaian hasil belajar oleh pemerintah melalui Ujian Nasional (UN), yang selanjutnya ditindak lanjuti oleh BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) dengan menerbitkan kisi-kisi Ujian Nasional  dan POS (Prosedur Operasional Standar) UN tahun pelajaran 2015/2016. Selanjutnya untuk lebih mensosialisasikan apa dan bagaimana UN tahun 2016 mendatang, kembali BSNP menerbitkan sebuah buku saku yang berbentuk Tanya-Jawab setebal 22 halaman.

Silakan download. BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) menerbitkan sebuah Buku Saku berisi Tanya-Jawab tentang apa dan bagaimana UN (Ujian Nasional) tahun 2016 mendatang.
buku saku UN tahun 2016 dari BSNP

Silakan Download Buku Saku Tanya-Jawab UN Tahun 2016 melalui link ini.

Beragam penjelasan dimuat dengan didahului pertanyaan yang kemudian dirangkai dengan jawaban sehingga dapat lebih memperjelas pemahaman kita (siswa, guru, kepala sekolah, pengawas, orang tua, masyarakat, dan pihak lain yang terkait) tentang apa dan bagaimana UN tahun 2016 nanti. Penjelasan-penjelasan yang dimasukkan di dalam buku saku ini meliputi: tujuan dan manfaat UN, Motto UN 2016, kriteria kelulusan peserta didik, pelaksanaan UN tahun 2016, Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), satuan pendidikan pelaksana UN, persyaratan siswa untuk mengikuti UN, kisi-kisi UN, bahan ujian nasional (UN), naskah soal dan lembar jawaban Ujian Nasional (LJUN), penempatan peserta didik dalam ruang UN, waktu pelaksanaan UN, UN susulan, pengawas UN, tugas dan tanggungjawab perguruan tinggi dalam pelaksanaan UN, perbandingan UN 2015 dengan UN 2016, pelanggaran dan sanksi, serta pusat informasi Ujian Nasional (UN) tahun 2016.

Tantangan-Tantangan dalam Pelaksanaan Model Pembelajaran Berbasis Proyek

Melaksanakan model pembelajaran berbasis proyek itu tidak gampang, apalagi bagi guru dan kelas (siswa-siswa) yang belum biasa melakukan. Hambatan-hambatan dan kesulitan mungkin akan ditemui saat proses sedang berjalan. Tetapi, guru harus yakin bahwa lambat laun kelas (siswa) akan terbiasa dengan model pembelajaran ini. Bagaimanapun, model pembelajaran berbasis proyek sangat baik untuk dilaksanakan di dalam pembelajaran. Berikut ini beberapa hambatan yang mungkin akan ditemui dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek oleh guru yang belum biasa melakukannya, juga pada kelas yang belum berpengalaman mengikuti pembelajaran ini.

Menentukan Masalah yang Akan Jadi Acuan Pemecahan Masalah untuk Proyek

Penentuan masalah bukanlah hal yang gampang. Masalah-masalah memang sebaiknya digagas oleh siswa setelah mereka diberi stimulus oleh guru. Stimulus ini mesti direncanakan dengan baik sehingga masalah yang dirasakan oleh siswa benar-benar bagus untuk dibuat pemecahannya melalui sebuah proyek. Seringkali siswa hanya mengajukan masalah yang sangat sederhana dalam artian pemecahannya dapat dilakukan dalam waktu sangat singkat. Atau barangkali keadaannya sebaliknya, siswa mengajukan masalah yang terlalu rumit untuk diselesaikan melalui sebuah proyek untuk dikerjakan oleh mereka untuk menyelesaikan permasalahan itu. Di sini, hal ini tentunya menjadi sebuah dilema bagi guru. Menghargai masalah-masalah yang telah diidentifikasi oleh siswa dan kelompoknya tentunya adalah harapan guru, tetapi seringkali masalah yang berhasil mereka identifikasi tadi belum cocok untuk dijadikan dasar pelaksanaan sebuah proyek untuk mereka. Ketika guru berusaha mengarahkan ke suatu masalah berdasarkan gagasan guru, bisa saja masalah tersebut tidak lagi menarik bagi siswa dan kelompoknya sehingga dari awal pembelajaran berbasis proyek yang akan mereka kerjakan tidaklah terlalu menyenangkan. Oleh karena itu, guru perlu hati-hati dalam menentukan permasalahan yang akan diangkat menjadi proyek siswa.

tantangan-tantangan dalam pelaksanaan model pembelajaran berbasis proyek sangat besar, dan ini bisa jadi menghambat kesuksesan penerapannya di kelas seorang guru
tantangan-tantangan pelaksanaan PjBL

Membuat Semua Siswa Berpartisipasi Aktif dalam Proyek Mereka

Pembelajaran berbasis proyek dilaksanakan secara berkelompok. Masalah besar dalam sebuah kelompok seringkali adalah adanya anggota yang tidak berpartisipasi secara optimal, sementara yang lainnya mendominasi secara berlebihan. Suatu proyek dalam pembelajaran bisa saja membuat semua siswa anggota kelompok belajar. Mereka mungkin akan belajar melalui cara mereka masing-masing sesuai minatnya terhadap sub-sub tugas yang harus diselesaikan dalam proyek tersebut. Beberapa siswa mungkin lebih tertarik dengan tugas-tugas yang terkait dengan pekerjaan bersifat fisik, sementara yang lain cenderung lebih suka mengerjakan hal-hal yang bersifat menggunakan pemikiran. Hal ini memang ada baiknya juga, karena siswa akan melakukan hal-hal yang lebih disukainya untuk menyelesaikan proyek kelompoknya, akan tetapi muncul pertanyaan baru: apakah siswa akan memperoleh keterampilan yang sama? Proyek dikerjakan di luar jam belajar khusus yang telah dialokasikan di kelas, oleh karena itu guru juga akan kesulitan untuk memonitor siswa mana yang bekerja (belajar), dan mana yang tidak atau kurang.

Kelebihan-Kelebihan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning-PjBL)

Model pembelajaran berbasis proyek saat ini mulai banyak dilirik oleh guru-guru di Indonesia karena memiliki kelebihan-kelebihan. Model pembelajaran ini sebagaimana kita ketahui, mempunyai ciri yang khas yaitu adanya suatu tugas proyek yang harus dikerjakan oleh siswa atau kelompok siswa dalam rentang waktu tertentu. Melalui proyek yang mereka kerjakan itulah, pembelajaran yang bermutu akan terjadi pada diri siswa. Kurikulum 2013 yang kini telah dilaksanakan di beberapa sekolah yang ditunjuk telah menyarankan pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran berbasis proyek atau Project Based Learning (PjBL) ini. Lalu apakah kelebihan-kelebihan model pembelajaran berbasis proyek ini?

ada kelebihan-kelebihan model pembelajaran berbasis proyek - PjBL - Project Based Learning yang patut diperhitungkan sehingga model ini disarankan untuk digunakan dalam implementasi kurikulum 2013
kelebihan-kelebihan model pembelajaran berbasis proyek

Mampu Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

Ketika siswa merencanakan sebuah proyek tentang suatu hal, mereka menjadi sangat terlibat di dalamnya. Dan, ketika mereka menyelesaikan proyeknya dengan baik, maka siswa-siswa akan memperoleh kepuasan. Hal ini jauh lebih memotivasi daripada pemberian reward dari guru, walaupun tentunya ini terjadi secara simultan. Motivasi intrinsik sangat penting. Dalam teorinya, ketika siswa memperoleh kepuasan karena suatu kesuksesan, maka motivasi mereka untuk belajar dalam kegiatan berikutnya juga akan lebih baik.

Langkah-Langkah Model Pembelajaran Berbasis Proyek

Tulisan berikut akan membahas tentang langkah-langkah dalam melaksanakan pembelajaran berbasis proyek. Sebagaimana kita ketahui bahwa model pembelajaran berbasis proyek merupakan salah satu model pembelajaran yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan saat mengimplementasikan Kurikulum 2013. Memang belum semua sekolah melaksanakan Kuirkulum 2013, akan tetapi ada baiknya kita semua sudah mulai mengenal apa itu model pembelajaran berbasis proyek dan bagaimana langkah-langkah pada model pembelajaran ini.

Model pembelajaran berbasis proyek dalam bahasa Inggris disebut Project Based Learning yang dapat pula disingkat PjBL. Berdasarkan namanya itu dapatlah kita mengetahui bahwa model pembelajaran ini adalah sebuah model pembelajaran yang desainnya didasarkan pada sebuah tugas proyek yang harus dikerjakan oleh siswa melalui kegiatan pembelajaran.

ada 6 langkah / sintaks model pembelajaran berbasis proyek yang sangat dianjurkan untuk digunakan dalam implementasi Kurikulum 2013
sintak-sintak model pembelajaran berbasis proyek (PjBL)

Langkah-Langkah (Sintaks) Model Pembelajaran Berbasis Proyek


Adapun untuk melaksanakan model pembelajaran berbasis proyek, kita harus terlebih dahulu mengetahui apa saja langkah-langkah atau sintaks pembelajarannya. Secara umum, langkah-langkah model pembelajaran berbasis proyek terdiri dari: 1) penentuan pertanyaan mendasar (esensial); (2) mendesain perencanaan proyek; (3) menyusun jadwal; (4) memonitor kemajuan proyek; (5) menguji proses dan hasil belajar; (6) melakukan evaluasi pengalaman membuat proyek atau pengalaman kegiatan belajar. Nah, sekarang marilah kita perjelas satu per satu.

Panduan Penilaian Kurikulum 2013 Terbaru untuk SMK

Panduan Penilaian Kurikulum 2013 untuk SMK dapat didownload pada link di bawah tulisan ini. Buku Panduan Penilaian Kurikulum 2013 kini direvisi, terakhir diterbitkan pada bulan Desember 2015 baru lalu. Adanya revisi ini dimaksudkan untuk memberikan petunjuk dan acuan yang lebih jelas bagi guru-guru SMK, kepala sekolah, hingga pengawas atau pihak terkait lain yang juga membutuhkannya untuk melakukan supervisi kepada guru SMK.

Download panduan penilaian Kurikulum 2013 untuk SMK (Edisi Desember 2015/Terbaru) dari Dirjen Dikdasmen Kemdikbud
Download panduan penilaian Kurikulum 2013 untuk SMK (Edisi Desember 2015)

Adanya revisi terbaru ini memungkinkan guru SMK dapat lebih jelas memahami bagaimana penilaian di pelaksanaan Kurikulum 2013 di sekolah mereka masing-masing. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Kurikulum 2013 nantinya akan diterapkan secara menyeluruh jika semua sekolah dinilai telah siap. Sementara ini Kurikulum 2013 hanya diberlakukan untuk sekolah-sekolah yang ditunjuk dan dipilih saja.

Buku panduan penilaian untuk Kurikulum 2013 memuat hal-hal penting agar guru lebih memahami baik konsep maupun pelaksanaannya untuk mata pelajaran mereka masing-masing. Buku panduan penilaian ini secara umum memuat petunjuk bagaimana merencanakan penilaian berbasis kelas, melaksanakannya, hingga pengolahan hasil penilaian yang diperoleh sehingga nantinya dapat akuntabel (dipertanggungjawabkan) dan bersifat obyektif.

Jadwal Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMP


Update:  Download Kisi-Kisi UN tahun pelajaran 2016/2017 Lengkap Semua jenjang: SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, SMALB, Paket B dan Paket C

Penjadwalan Ujian Nasional telah ditetapkan oleh Kemdikbud, begitu juga untuk pelaksanaan UNBK tahun 2016. Pada tahun pelajaran 2015/2016, Ujian Nasional Berbasis Komputer atau yang disingkat UNBK kembali digelar. Kali ini UNBK makin tambah banyak sekolah yang melaksanakannya. Kedepannya memang semua Ujian Nasion atau UN akan dilaksanakan dengan media komputer ini. UNBK atau kalau dalam bahasa Inggrisnya Computer Based Test (Tes Berbantuan/Berbasis Komputer) ini memang lebih memudahkan bagi peserta ujian, yaitu para siswa karena memiliki keunggulan dalam beberapa hal dibanding UN reguler (biasa) yang berbasis kertas (Pencil-Paper Based Test) itu.

UNBK tingkat SMP tahun pelajaran 2015/2015 akan dilaksanakan pada tanggal 9 - 12 Mei 2016 (selama 4 hari) untuk masing-masing hari dilakukan ujian satu mata pelajaran secara berturut-turut, yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan IPA. Setiap harinya, akan disediakan 3 sesi, di mana sesi 1 dimulai pukul 07.30 sampai pukul 09.30. Sesi 2 dimulai pukul 10.30 sampai pukul 12.30, kemudian sesi 3 dilaksanakan mulai pukul 14.00 sampai pukul 16.00. Jadi siswa-siswa yang ada di kelas 9 saat ini jika sekolahnya melaksanakan UN Berbasis Komputer (UNBK) ini maka, akan ada giliran masuk ruang ujian. Hal ini dimungkinkan karena fasilitas komputer dan ruangan yang tersedia mungkin terbatas, jadi siswa bergantian menggunakan komputer yang sama ( 1 komputer dapat dipakai oleh 3 orang siswa). Nah, itu adalah jadwal UNBK untuk ujian utama. Pelaksanaan UNBK (UN online) utama ini dijadwalkan sama tanggalnya dengan UN reguler berbasis kertas.

Berikut jadwal UNBK Utama (Ujian Nasional Berbasis Komputer Utama) tahun pelajaran 2015/2016

Jadwal pelaksanaan UNBK 2016 SMP (Ujian Nasional Berbasis Komputer tahun pelajaran 2015/2016) utama sudah ditetapkan oleh Kemdikbud.
jadwal UNBK Utama tahun 2016 untuk SMP

Sementara itu, jika dari sekian banyak peserta UNBK (UN Online Berbasis Komputer) ini ada yang terkendala dan tidak dapat hadir saat jadwal yang telah ditetapkan untuknya, maka yang bersangkutan dapat mengikuti UNBK Susulan yang dilaksanakan pada minggu berikutnya, tepatnya mulai tanggal 16 Mei 20116 sampai 17 Mei 2016. Hanya saja, hanya disediakan satu sesi untuk setiap mata pelajaran. Bahkan untuk peserta susulan ini setiap harinya harus menempuh 2 mata pelajaran sekaligus, yaitu pada hari pertama mereka akan mengikuti Ujian Nasional untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia pada jam 07.30 sampai jam 09.30 lalu dari jam 10.30 sampai 12.30 untuk matematika (sesi 2), kemudian untuk hari kedua tanggal 17 Mei 2016 akan mengikuti Bahasa Inggris pada sesi 1 (07.30 - 09.30) dan IPA pada sesi 2 (jam 10.30 - 12.30).

Edisi 2015 Panduan Penilaian Kurikulum 2015 SMA

Bapak dan Ibu dapat mendownload buku Panduan Kurikulum 2013 untuk SMA (Edisi Revisi - Desember 2015) dari Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melalui link download yang disediakan di bawah tulisan ini.

buku Panduan Penilaian Kurikulum 2013 untuk SMA (Edisi Terbaru Desember 2015) dari Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemdikbud
Buku Panduan Penilaian Kurikulum 2013 Edisi Desember 2015 untuk SMA

Sekolah Bapak dan Ibu menerapkan Kurikulum 2013? Apakah Bapak dan Ibu sudah memiliki buku Panduan Penilaian Kurikulum 2013 untuk SMA edisi terbaru? Nah jika belum, mungkin Bapak dan Ibu ketemu blog yang tepat. Dirjen Dikdasmen Kemdikbud baru-baru ini menerbitkan kembali sebuah panduan penilaian untuk implementasi Kurikulum 2013 pada sekolah-sekolah yang melaksanakannya. Panduan ini dibuat edisi revisinya baru saja, yaitu pada bulan Desember 2015 yang lalu. Buku panduan ini diharapkan akan dapat membantu guru-guru, kepala sekolah, pengawas, atau pihak-pihak yang membutuhkannya sebagai acuan dan rujukan dalam merencanakan, melaksanakan, mengolah, hingga memberikannya kepada siswa atau orang tua siswa sebagai bentuk laporan hasil belajar (rapor).

Soal Online Latihan UN (Ujian Nasional) IPA SMP 2016

UN (Ujian Nasional) tingkat SMP/MTs atau sederajat akan dilaksanakan pada awal bulan Mei 2016 mendatang. Apakah kamu sudah siap? Nah, mulailah belajar dari sekarang. Jangan malas, karena semua orang pasti bisa sukses meraih nilai terbaiknya.

Berlatihlah dari sekarang, misalnya melalui soal-soal UN (Ujian Nasional) secara online. Pada tulisan ini, kamu dapat mengikuti sebuah latihan soal UN 2015/2016 secara online. Soal-soal dapat dijawab melalui HP yang terkoneksi internet atau lebih baik lagi jika kamu menggunakan laptop atau komputer PC.

Soal yang diberikan untuk berlatih secara online UN SMP/MTs 2016 ini adalah soal-soal IPA yang dikhususkan untuk bidang biologi. Ada 25 soal yang disediakan dan waktu yang diberikan untuk menjawabnya maksimal 60 menit saja. Selain itu perlu kamu perhatikan, bahwa sekali kamu menjawab, maka soal jawabanmu tidak bisa diubah lagi, jadi jawablah secara hati-hati. Dapatkan soal-soal latihan UN 2016 lainnya di blog ini yang akan diposting terus untuk membantu kamu belajar secara menyenangkan melalui internet (online).



Baca Juga:

Panduan Penilaian Kurikulum 2013 SMP (Terbaru, Edisi Desember 2015)

Ternyata berdasarkan survey yang dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI terhadap implementasi Kurikulum 2013 di sekolah-sekolah, ditemukan bahwa guru banyak mengalami kesulitan dalam melakukan penilaian. Oleh karena itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam hal ini Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah pada tahun 2015 (bulan Desember lalu), kembali menerbitkan buku Panduan Penilaian Kurikulum 2013. Edisi revisi yang kesekian ini diberikan untuk memudahkan guru memahami bagaimana penilaian dalam Kurikulum 2013 dilaksanakan. Hasil survey tersebut menunjukkan bahwa lebih dari 50% responden menyatakan bahwa mereka kesulitan melakukan penilaian.

Pada akhir tulisan ini diberikan sebuah link untuk download Buku Panduan Penilaian Kurikulum 2013 (Edisi Revisi Desember 2015) untuk jenjang SMP (Sekolah Menengah Pertama).

link download mudah buku panduan penilaian kurikulum 2013 untuk SMP edisi revisi terbaru Desember 2015
Download Panduan Penilaian Kurikulum 2013 untuk SMP Edisi Desember 2015

Buku Panduan Penilaian Kurikulum 2013 (edisi terbaru ini), diterbitkan untuk maksud menjawab kesulitan guru dalam kaitan perancangan, pelaksanaan, dan pengolahan nilai dalam implementasi Kurikulum 2013. Banyak guru mengeluhkan kesulitan dalam perumusan indikator, penyusunan butir-butir, hingga pelaksanaaan penilaian dimensi sikap yang harus dilakukan dengan beragam teknik. Pengembangan rubrik penilaian juga sangat dikeluhkan guru, karena mereka merasa tidak begitu percaya diri dalam penyusunannya. Selain itu masalah pengisian rapor serta tahapan pengolahan nilai juga belum dipahami dengan baik oleh beberapa guru.

Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Inkuiri

Model pembelajaran inkuiri adalah model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa. Selain itu, setting pembelajarannya yang memacu siswa untuk selalu bertanya dan berdiskusi memungkinkan siswa berlatih berkomunikasi dengan orang lain sehingga keterampilan bersosialnya juga meningkat. Pada tulisan kali ini, akan diberikan secara lengkap beberapa kelebihan dan kelemahan model pembelajaran inkuri yang sangat dianjurkan dalam implementasi Kurikulum 2013 di sekolah-sekolah.

Pemahaman oleh guru mengenai kelebihan-kelebihan dan kelemahan-kelemahan yang mungkin muncul dalam pelaksanaan model pembelajaran inkuiri di kelasnya, akan dapat memperbaiki efektifitas model pembelajaran ini. Guru yang berbeda mungkin akan mendapati hasil yang berbeda pula terkait efektivitas model pembelajaran ini. Dengan semakin memahami kelebihan-kelebihan dan kekurangan-kekurangan model pembelajaran inkuiri diharapkan guru akan semakin dapat mengantisipasi hal-hal yang perlu sehingga tingkat efektivitas implementasi model pembelajaran ini dapat semakin meningkat.

setiap model pembelajaran memiliki kelebihan-kelebihan dan kelemahan-kelemahan. Demikian juga dengan model pembelajaran inkuri.
apa kelebihan-kelebihan dan kelemahan model pembelajaran inkuiri?

Kelebihan Model Pembelajaran Inkuiri

Adapun kelebihan-kelebihan model pembelajaran inkuri adalah:

Panduan Penilaian Kurikulum 2013 SD (Versi Terbaru tahun 2015)

Baru saja, pada bulan Desember 2015 lalu, pemerintah dalam hal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah telah menerbitkan Panduan Penilaian Kurikulum 2013 untuk SD (Sekolah Dasar) terkait implementasi Kurikulum 2013. Buku panduan yang telah dapat didownload ini merupakan edisi revisi dari versi-versi sebelumnya, sehingga diharapkan buku panduan penilaian Kurikulum 2013 ini dapat semakin bermanfaat dan aplikatif di lapangan untuk guru-guru Sekolah Dasar (SD).

Buku Panduan Penilaian pada implementasi Kurikulum 2013 di tahun 2015 ini kembali direvisi, silakan download melalui link yang diberikan untuk panduan bapak dan ibu guru
Download Panduan Penilaian Kurikulum 2013 Edisi Revisi (Desember 2015)

Buku Panduan Penilaian Kurikulum 2013 Edisi terbaru untuk SD ini, berbentuk file pdf setebal 116 halaman dengan ukuran file 3,016 MB. Cukup kecil sehingga dengan mudah dapat di download. Link download file ini diberikan pada bagian akhir tulisan ini.

Panduan Penilaian Kurikulum 2013 edisi Desember 2015 (paling mutakhir) ini memuat 5 bab, yaitu Bab I Pendahuluan, yang terdiri dari Latar Belakang, Ruang Lingkup, Tujuan, Sasaran dan dasar Hukum. Bab II Pengertian, Prinsip, dan Karakteristik Penilaian memuat bagian-bagian yaitu: Pengertian, Prinsip-Prinsip Penilaian, Karakteristik Penilaian, dan Kompetensi dan Teknik Penilaian. Bagian Bab III tentang Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengelolaan Penilaian terdiri dari Komponen Penilaian Sikap, Penilaian Pengetahuan dan Penilaian Keterampilan. Sementara Bab IV dari Buku Panduan Penilaian Kurikulum 2013 edisi revisi Desember 2015 ini adalah tentang Pemanfaatan dan Tindak Lanjut Penilaian meliputi Program Pembelajaran Remedial, Program Pengayaan, Contoh Pengisian Rapor Peserta Didik dan Kriteria Kenaikan Kelas. Bab terakhir yaitu Bab V merupakan bagian Penutup.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...