Cara membuat Mainan Tradisional Cangkirik
Beberapa hari yang lalu saya berkunjung ke rumah kakak. Saat itu hari lumayan terik. Tiba-tiba saya mendengar bunyi “kletak” di atas atap rumahnya. Dan ini terjadi berkali-kali setelah itu. Penasaran benda apa yang jatuh sehingga menimbulkan bunyi yang seperti itu, saya membuka pintu belakang. Oh... saya tahu sekarang, ternyata bunyi itu berasal dari biji karet yang jatuh melenting ke atas atap yang terbuat dari bahan seng.Melihat beberapa biji berhamburan di sekitar halaman belakang rumah, saya langsung memungutnya beberapa butir. Kakak saya sempat heran, lalu bertanya:
“Untuk apa biji-biji karet itu kau simpan di sakumu?”
“Ada laaah.... “ jawabku singkat sembari tersenyum. Sembari melintas ide untuk membuat mainan tradisional yang biasa kami buat saat masih anak-anak dulu.
Memang di belakang rumah kakak saya itu banyak terdapat pohon karet yang disadap getahnya. Biji-biji itu akan melenting keluar dari buah kendaga yang kering. Secara ilmu hayat (biologi), peristiwa ini disebut gerak higroskopis. Bagi pohon karet, gerak higroskopis ini berguna untuk pemencaran biji, sehingga anak-anak pohon karet yang nantinya tumbuh berkecambah dari biji itu dapat agak berjauhan dengan induknya.
Pohon karet yang mempunyai nilai ekonomis ini banyak di tanam di daerah tempat kakak saya tinggal. Perkebunan karet membentang di sepanjang tepi jalan raya. Sebagian besar penduduknya memiliki kebun karet yang mereka sadap getahnya untuk dijual ke pengepul karet untuk kemudian diolah atau diekspor, saya kurang tahu. Menurut infromasi yang saya peroleh dari cerita-cerita sambil lalu, harga karet sangat fluktuatif. Kadang-kadang harganya bisa melonjak tinggi, tetapi kadang-kadang anjlok hingga untuk biaya pemeliharaan kebun saja tidak cukup sehingga mengakibatkan kerugian bagi para petani karet.
Cara Membuat Cangkirik dari Biji Karet
Cangkirik adalah mainan tradisional anak dari biji karet. Dalam Bahasa Indonesia, cangkirik berarti kincir. Ya.. saya akan membuat sebuah kincir angin dari biji karet. Mau tau caranya, yuk ikuti petunjuk berikut.- Siapkan bahan berupa: (1) biji karet 1 butir; (2) paku payung panjang sekitar 4 cm; (3) kertas sampul; (4) benang jahit; (5) tusuk gigi; (6) selotip.
- Siapkan alat seperti : (1) pisau dengan ujung runcing; (2) kawat halus; (3) gunting.
- Lubangi biji karet di kedua ujungnya dengan bentuk lingkaran. Caranya gunakan pisau berujung runcing dengan cara diputar. Buat lubang yang besarnya kira-kira cukup longgar untuk memasukkan batang paku payung menembus kedua lubang tersebut.
- Lubangi lagi bagian punggung biji karet. Lubang yang ini tidak perlu sebesar kedua lubang sebelumnya. Dengan demikian, seluruhnya terdapat 3 buah lubang pada biji.
- Gunakan paku payung untuk menghancurkan bagian dalam biji (keping biji yang merupakan makanan cadangan bila biji berkecambah), sehingga berukuran seperti pasir dan keluarkan melalui ketiga lubang. (ada keasyikan sendiri saat membersihkan bagian dalam biji karet ini. Jaman dulu kami meletakkan biji didekat sarang semut, sehingga bisa menonton bagaimana pasukan semut bekerja mengangkut bagian dalam biji karet yang sudah dihancurkan itu. Tetapi proses ini tentu berjalan sangat lama.)
- Setelah biji karet bersih (tinggal cangkangnya saja), siapkan benang jahit sepanjang 60 cm dan dilipat menjadi 3 lapis, sehingga kita mempunyai sehelai benang yang lebih tebal dengan panjang sekitar 20 cm.
- Gunting kertas sampul (kertas bufallo, atau dapat menggunakan bahan lain seperti lembaran plastik tipis dan kaku, atau bahkan bilah bambu tipis) dengan ukuran 2 cm x 8 cm. Buat 2 buah.
- Rekatkan kedua guntingan kertas membentuk +, yang akan digunakan sebagai baling-baling.
- Tusukkan paku payung ke baling-baling kertas, rekatkan dengan selotip pada bagian kepala paku payung. Di sini paku payung akan berfungsi sebagai poros baling-baling.
- Ikatkan salah satu ujung benang pada bagian tengah-agak ke atas dari batang paku payung, sedemikian rupa sehingga ikatan benang persis tingginya dengan lubang pada bagian punggung biji karet bila nanti dipasang ke biji.
- Pada ujung benang yang lain, ikatkan pada ujung kawat halus untuk membantu memasukkan benang ke lubang atas dan keluar lewat lubang punggung.
- Jika benang sudah bisa lepaskan ikatan benang dari kawat halus setelah benang dapat masuk dari ujung atas dan keluar dari lubang punggung. Ikat ujung benang dengan tusuk gigi yang telah dipotong dengan panjang lebih kurang 3 cm. Tusuk gigi ini nantinya akan berfungsi sebagai tempat memegang dan menarik benang.
- Masukkan paku payung (poros baling-baling) dari lubang atas dan keluar dari lubang bawah biji karet.
- Taraaaaa...... jadilah sudah cangkirik dari biji karet anda.
- Cara memainkannya: putar baling-baling dengan tangan sehingga benang akan tergulung pada poros (paku payung). Setelah cukup banyak gulungan, tarik tusuk gigi hingga baling-baling berputar. Jangan sampai menarik habis gulungan, segera kendurkan benang agar terjadi gerak bolak-balik pada baling-baling. Lakukan dengan santai sehingga gerakan bolak-balik dari baling-baling cangkirik stabil.
Manfaat:
Ajak anak-anak anda membuat mainan ini karena dapat mengasah daya kreativitasnya. Saat memainkannya, anak-anak balita akan belajar mengontrol jari-jari tangannya untuk melakukan gerak motorik halus dan kasar secara berirama. Selain itu, tentu kita juga telah mengenalkan mainan tradisonal yang sudah hampir punah (atau mungkin punah)?Peringatan:
Orang tua atau orang dewasa dapat membantu mengerjakan langkah-langkah pembuatan yang mungkin berbahaya bagi anak, misalnya saat melubangi biji karet dengan menggunakan pisau.Alternatif:
Jika di daerah anda tidak mudah menemukan biji karet, sebenarnya anda tetap dapat membuat mainan ini dengan barang bekas dari plastik, misalnya menggunakan botol plastik kecil bekas kemasan balsem gosok, botol bekas refill spidol boardmarker, atau barang-barang lainnya. Anda tinggal melubangi botol plastik ini dengan menggunakan paku yang dipanaskan dengan api atau dengan solder). Tentunya paku payung yang digunakan disesuaikan panjangnya dengan ukuran botol yang digunakan.Kisah Semasa Anak-Anak Tentang Biji Karet
Biji karet memang unik. Lihat saja bagaimana pola corak, bentuk, dan warnanya yang coklat mengilap. Pola, bentuk, dan warna itu khas untuk setiap pohon. Kita bisa mengenali biji-biji karet yang berasal dari satu pohon dan membedakannya dengan biji-biji karet dari pohon yang lain.Semasa saya kecil, bersama-sama kawan-kawan sepermainan ramai-ramai mengumpulkan biji karet untuk bahan permainan “bapidak”. Bapidak adalah permainan anak-anak (sebenarnya umumnya dimainkan oleh anak laki-laki) di mana biji karet diadu kuat. Caranya dua biji karet ditumpuk ke atas dan ditahan dengan jari-jari tangan kiri, sementara itu bagian bawah telapak tangan tangan yang berdekatan dengan jari kelingking dipukulkan dengan keras ke tumpukan kedua biji karet. Nah, pemilik biji karet yang pecah bijinya berarti kalah.
Permainan ini lumayan mengasyikkan waktu itu bagi kami anak-anak desa. Sekarang saya tak pernah melihat ada anak-anak yang memainkannya. Mungkin kemajuan jaman dan beragam jenis permainan modern telah menggusurnya. Keasyikan dari permainan ini sebenarnya terletak kepada kepuasan ketika kita menemukan biji karet yang benar-benar kuat. Biasanya berasal dari pohon tertentu dengan kulit biji yang tebal dan bentuk yang agak pipih karena berasal dari buah karet yang berisi 4 biji (umumnya buah karet berisi 3 biji saja). Sekantong kresek biji karet bisa dipecahkan (dikalahkan) oleh biji karet jagoan ini. Untuk mendapatkan biji karet seperti ini kami sampai-sampai harus pergi agak jauh dari rumah. Saya ingat betul, waktu dulu ada nama khusus yang diberikan kepada sebuah pohon karet yang letaknya sekitar 2 km dari rumah saya: “biji para kandang bajarat” (bahasa Banjar) atau dalam Bahasa Indonesia (biji karet dari pagar berikat) yang kuat dan keras sekali kulit bijinya. Sekarang saya bisa senyum-senyum sendiri kalau membayangkan bagaimana marahnya ibu saya ketika mengetahui saya bersama kawan-kawan berpetualang mencari biji karet hingga jauh sekali dari rumah ke kebun-kebun karet yang sunyi dan terpencil.
Punya cara membuat mainan tradisonal dari biji karet atau bagian pohon karet lainnya? Atau punya permainan tradisional yang berkaitan dengan pohon karet, yuk bagi di sini lewat kolom komentar. Wassalam.
Salam kenal kembali sist,,
ReplyDeleteSaya belum pernah ketemu biji karet yang asli,,,, cuma lihat disini,,, unik ya,,,
Cangkirik saya kira itu jangkrik,,, hehe
Betul, unik sekali. Saya dengar di beberapa daerah sudah dimanfaatkan sehingga bisa menjadi komoditas yang lebih bermanfaat, seperti digunakan untuk bahan kerajinan.
Deleteoh ya, sebenarnya, karena lemak yang cukup tinggi, biji karet punya potensi untuk menjadi bahan baku biofuel. Kalau tahu tumbuhan jarak, maka karet adalah tumbuhan yang sangat berkerabat dekat. Selama ini baru jarak yang banyak dimanfaatkan untuk diambil minyaknya.
wah bagus juga nih mainannya.
ReplyDeleteterima kasih & salam kenal..
Terima kasih pujiannya. Kalau di dekat rumah Mas Budi banyak biji karet, coba dibuat ya. :)
Deletewah kreatif banget mbak bisa bikin mainan cangkirik kaya ini :D kalau saya bisanya cuma bikin mainan kapal2an dari kertas, hehehe :D
ReplyDeletemakasih sharingnya n salam sukses :)
Iya, soalnya itu adalah mainan masa kecil saya dulu. Maklum, jaman dulu kan mainan jarang dibeli, jadi anak-anak di desa kami musti bisa bikin mainan sendiri dari bahan-bahan sekitarnya. Terima kasih kembali.
Deletewah, bahannya gampang dicari ternyata...makasih udah dishare
ReplyDeleteKalau begitu silakan dicoba, ya Mas Ione Nasition
Deletesilakan mencobanya dengan anak-anak, Uda
ReplyDeletewah menarik sekali ya kak kalau bisa bikin mainan sendiri, jadi bisa lebih hemat keuangan dan juga melatih daya kreatifitas ya. Boleh dicoba nih tutorialnya
ReplyDeleteBetul. Melatih daya kreativitas, itu yang paling penting. Oh ya, kan kalau gak ada bahan-bahan tertentu bisa memikirkan bagaimana memodifikasi atau menggantinya dengan bahan lain.
DeleteWaduhhh, di tempat saya gak ada biji karet nih...
ReplyDeleteKan bisa diganti botol plastik kecil atau benda lainnya. Seperti saya sebutkan di alternatif di atas, bahwa biji karet bisa diganti barang bekas seperti botol tinta refill spidol, atau botol plastik kemasan balsem gosok. Silakan dicoba ya, bersama anak-anak, atau keponakan.
DeleteWah…. Penulis kreatif banget ya… banyak alternatif yang di sediakan.
ReplyDeleteSaya menerima ini dan mengambil manfaatnya, selamat untuk kreatifitasnya.
Makasih Mbak Hasri Yani. :) Jadi melebar senyum saya nih. Tapi pengunjungnya yang berkomentar ini juga orang kreatif loh. xi..xi..
DeleteSenang melihat mainan tradisonal anak dapat di kembangkan dan karyakan. terimakasih atas sharingnya Mba.
ReplyDeleteSalam
terima kasih kembali Mas Indra Kusuma Sejati. Memang, mainan tradisional sudah banyak yang tergusur digantikan oleh mainan modern.
Deleteide yang cemerlang,,,,
ReplyDeleteMakasih Kang, ini bukan ide orisinil sebenarnya, karena mainan itu sudah dibuat anak-anak lain sewaktu saya masih kecil. :)
Delete