Sebelum penderita kanker menjalani operasi terlebih dahulu akan dilakukan serangkaian tes untuk mendapatkan petunjuk treatment apa yang terbaik yang akan dapat diberikan. Tes yang dilakukan terhadap pasien yang direncanakan akan menjalani operasi antara lain tes darah, tes urine, sinar X, dan berbagai tes lainnya untuk memberikan gambaran kepada dokter bedah keadaan pasien secara lebih akurat. Dengan demikian, selanjutnya dokter akan mengetahui apa-apa saja nanti yang akan dibutuhkan pada saat operasi berlangsung serta potensi resiko yang mungkin akan dialami oleh pasien. Hal-hal yang mungkin akan dibutuhkan pasien misalnya transfusi darah, kemungkinan jika terjadi infeksi, maka antibiotik apa yang akan dipilih dan cocok untuk pasien.
Baca juga:
Mengenal Beberapa Teknik Bedah Kanker
Mengapa Operasi Tidak Dianjurkan untuk Beberapa Penderita Kanker?
Fase Pemulihan Pasca Operasi Kanker
Fase pemulihan akan sangat bergantung kepada jenis operasi yang dijalani. Beberapa pasien umumnya akan tetap menjalani perawatan di rumah sakit dalam pantauan dokter sebelum diperbolehkan pulang. Pada hari-hari setelah operasi ini tim medis harus memastikan bahwa pasien benar-benar telah pulih, terbebas dari infeksi, hingga ke hal lain seperti asupan makanan dan vitamin yang diperlukan.Ketika pasien penderita kanker menjalani operasi, ia akan mendapatkan pembiusan. Seberapa banyak dan apa jenis pembiusan yang dilakukan oleh dokter tentu bergantung pada jenis operasi yang dilakukan. Umumnya pasien akan mengalami efek samping dari anestesia (pembius) yang diberikan, terutama bagi pasien yang pembiusan total atau bagian tubuh yang cukup besar. Efek samping dari pembiusan misalnya, pasien merasa seperti sedang bermimpi atau kehilangan kesadaran atau ingatan tentang apa yang telah berlangsung selama operasi untuk beberapa waktu. Pasien juga mungkin akan merasa sakit di tenggorokan jika pasien diberikan selang pernapasan endotrakeal. Pasien juga mungkin akan merasa sakit karena padanya dipasangi Foley kateter, untuk mengeluarkan urine dari kandung kemih ke dalam sebuah kantong dari plastik. Foley kateter mungkin dipasang pada pasien sewaktu ia menjalani operasi dan akan dilepas setelah operasi selesai. Tetapi pada beberapa pasien kanker yang baru selesai menjalani operasi dan kesulitan buang air kecil, maka Foley kateter ini aknan dipasang kembali.
Baca juga:
Apa yang Disebut Kemoterapi Kanker itu?
Efek Samping Operasi Kanker
Jenis-Jenis Obat Kemoterapi Kanker
Pada luka bekas operasi di tubuh pasien yang baru selesai menjalani operasi kanker, mungkin juga akan dipasangi selang yang disebut drains untuk mengumpulkan dan sekaligus mengeluarkan cairan yang terkumpul di sekitar luka. Drain akan dipasang selama beberapa hari saat pasien masih harus dirawat inap di rumah sakit untuk pemulihan, kemudian lepas setelah tidak ada lagi cairan yang terkumpul (mengering) pada wilayah sekitar luka operasi.
Tim dokter juga mungkin akan mengambil sampel urine atau bahkan mengumpulkannya untuk menguji apakah ginjal dan urine yang dikeluarkan dalam kondisi normal. Hal ini dilakukan setelah pasien diberikan cairan bening. Pemberian cairan bening ini akan terus berlangsung sampai sistem pencernaan pasien mulai pulih dan aktif. Setelah operasi pasien tidak akan langsung diperbolehkan makan. Ketika saluran pencernaan mulai aktif, misalnya pada bagian lambung dan usu halus, dokter akan menggunakan alat untuk mendengarkan bunyi di dalam sistem pencernaan untuk memastikan bahwa organ-organ tersebut telah mulai kembali normal. Pasien mungkin juga akan ditanya apakah ia telah membuang gas (maaf: kentut), karena ini juga tanda bahwa sistem pencernaan sudah aktif. Sampai tanda-tanda saluran cerna aktif telah muncul, maka pasien yang baru menjalani prosedur pembedahan kanker tidak akan diperbolehkan untuk makan makanan padat.
Cepat atau lambatnya proses pemulihan pasien yang baru selesai menjalani pembedahan kanker bergantung pada beberapa faktor, misalnya kondisi awal kesehatan umum pasien sebelum menjalani operasi dan seberapa berat operasi yang dilakukan. Selama dalam perawatan pemulihan dan menginap di rumah sakit, pasien akan diberikan obat untuk membantu mengurangi rasa sakit. Begitupun demikian ketika sudah diperbolehkan untuk pulang ke rumah sesuai kebutuhan.
Untuk membantu mempercepat proses pemulihan ini, para perawat akan membantu pasien untuk bergerak sesegera mungkin setelah operasi. Pasien mungkin disarankan bangun dari tempat tidur, hingga berjalan-jalan di dalam kamar perawatan. Hal ini dimaksudkan untuk membantu memperlancar sirkulasi darah dan mengaktifkan sistem pencernaan makanan. Para perawat mungkin juga akan meminta pasien kanker untuk melatih paru-paru dengan mengambil napas dalam-dalam. Hal ini dimaksudkan untuk mengembangkan paru-paru secara penuh dan memperkecil kemungkinan terjadinya infeksi pada paru-paru.
Jenis, Efek Samping, dan Lama Kemoterapi Kanker
Ketika Diperbolehkan Pulang Ke Rumah
Pada saat pasien kanker yang menjalani operasi telah diijinkan untuk pulang ke rumah, maka tentunya kondisinya sudah cukup pulih dari efek operasi yang dilakukan. Walaupun demikian, beberapa hal harus menjadi perhatian serius pasien dan keluarganya, misalnya: bagaimana cara menangani bekas luka operasi di rumah, batasan-batasan aktivitas fisik yang boleh dilakukan selama di rumah, pola diet, jadwal untuk rawat jalan yang harus dilakukan, jika terjadi keadaan darurat (luka operasi memburuk keadaannya) dan hal-hal lainnya.Baca juga:
Sirsak dan Penelitian tentang Kanker
Daftar Tumbuhan Bahan Herbal Pengobatan Kanker Alternatif
Faktor Resiko dan Gejala Kanker Colorectal
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah berkomentar di http://novehasanah.blogspot.com
Komentar anda adalah apresiasi bagi kami, karena itu berkomentarlah dengan sopan.
Mohon untuk tidak meninggalkan link aktif pada kolom komentar.