Bagaimana Cara Mengidentifikasi Kompetensi yang Harus Dikuasai Siswa?
Bagi guru pemula seperti saya, perihal mengidentifikasi kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa pada sebuah pembelajaran bukanlah hal yang mudah. Ini relatif, karena kadang-kadang saya menemui hambatan. Kompetensi yang saya maksud di sini bukan sekedar kompetensi yang telah dirumuskan dalam kurikulum seperti Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dalam Kurikulum 2013 ataupun Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dalam KTSP. Kompetensi yang saya maksud di sini lebih berkaitan dengan kompetensi yang lebih spesifik, yang lebih sempit dibanding yang telah disebutkan sebagaimana dalam kedua kurikulum tersebut. Kompetensi yang saya maksud mungkin lebih mengarah kepada indikator penguasaan pembelajarandan tujuan pembelajaran. Telah kita ketahui bersama bahwa untuk menyatakan indikator dan tujuan pembelajaran, wewenangnya diserahkan kepada si pembuat perencanaan pembelajaran (pengembang silabus dan RPP).
Nah, berdasarkan sedikit pengalaman, dalam mengidentifikasi lalu kemudian menentukan kompetensi apa yang sifatnya esensial untuk dikuasai siswa, kita dapat melakukan beberapa pendekatan, seperti:
Analisis Tugas (Task Analysis)
Apa yang dimaksud dengan analisis tugas atau dalam buku-buku luar disebut sebagai task analysis itu? Analisis tugas adalah suatu pendekatan yang dilakukan oleh guru saat merancang pembelajaran untuk mengajarkan suatu pengetahuan atau keterampilan dengan terlebih dahulu memecah pengetahuan atau keterampilan itu menjadi sub-sub pengetahuan atau sub-sub keterampilan yang lebih sempit. Ambil contoh begini, ketika misalnya saya ingin mengajarkan bagaimana menyusun sebuah pantun dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, maka saya terlebih dahulu akan menguraikan keterampilan menyusun pantun menjadi sub-sub keterampilan dan sub-sub pengetahuan. Saya akan dapat mengidentifikasi bahwa dalam menyusun pantun siswa harus terlebih dahulu mengetahui berapa jumlah baris (larik) sebuah pantun, jenis-jenis pantun, sampiran dan isi pantun, hingga rima atau sajak a-b-a-b yang dimiliki sebuah pantun, selanjutnya siswa harus diajarkan bagaimana menyusun isi terlebih dahulu baru kemudian menyusun sampiran dan memilih kata-kata tertentu sehingga pantun itu terdengar enak di telinga. Nah, dari analisis tugas tersebut akhirnya saya akan dapat mengidentifikasi kompetensi-kompetensi apa saja yang harus dikuasai siswa agar dapat menyusun sebuah pantun. Analisis tugas seperti ini bagus dilakukan oleh guru apabila suatu kompetensi yang harus mereka kuasai itu adalah pengetahuan atau keterampilan yang kompleks dan terdiri dari sub-sub pengetahuan dan sub-sub keterampilan.Kebutuhan (Needs of Learners)
Kompetensi apa yang akan diajarkan kepada siswa dapat diidentifikasi pula melalui pendekatan kebutuhan. Untuk ini, guru terlebih dahulu mencermati bagaimana siswa-siswa yang akan mengikuti pembelajaran bersamanya. Bagaimana pengetahuan awal (bekal awal) yang telah mereka punya? Seberapa jauh gap (jurang) antara kompetensi yang diharapkan oleh kurikulum dengan kompetensi siswa kita saat ini? Hanya guru yang bersangkutan yang bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan ini. Lalu dengan memperhatikan gap yang ada, guru dapat menentukan kompetensi-kompetensi apa yang harus siswanya kuasai terlebih dahulu sebelum dapat menguasai kompetensi yang diharapkan oleh kurikulum. Guru harus berusaha untuk mempersempit jurang antara bekal awal (prior knowledge) dengan kompetensi yang akan dikuasai jika tidak ingin pembelajaran yang dilaksanakannya sia-sia belaka karena siswa tidak akan mampu mencapainya.Kebutuhan Masyarakat (Needs of Society)
Penting sekali untuk memperhatikan kebutuhan masyarakat sekitar di mana sekolah atau siswa berada. Setiap masyarakat mempunyai coraknya masing-masing yang membuatnya unik. Keunikan-keunikan ini akan membuat kebutuhan masyarakat di satu daerah berbeda dengan daerah lainnya, sehingga dengan demikian kompetensi-kompetensi apa yang harus dikuasai siswa juga seringkali berbeda. Kita sebagai guru jangan pernah mengabaikan hal ini karena bagaimanapun juga, siswa hidup di dalam masyarakatnya dan ia akan merasa bahwa kompetensi apa yang harus mereka kuasai juga harus berhubungan dengan kebutuhan masyarakat sekitarnya. Kompetensi yang mereka kuasai ini selanjutnya juga akan membawa manfaat di saat mereka berada di dalam masyarakat.Penelitian (Research)
Di dalam melaksanakan tugas sebagai guru, kita juga sering melakukan penelitian atau paling tidak melakukan pengamatan-pengamatan dan penelaahan-penelaahan. Jikapun kita tidak melakukannya, banyak praktisi pendidikan lainnya yang melakukannya. Nah, berdasarkan penelitian-penelitian yang dilakukan ini seringkali kepada guru diberikan rekomendasi-rekomendasi atau saran-saran bahkan terkait kompetensi-kompetensi apa yang seharusnya dikuasai oleh siswa kita.Pendapat Para Ahli (Expert Judgement)
Para ahli, berdasarkan kemampuan yang mereka miliki seringkali mempunyai pandangan-pandangan yang bersifat jauh ke depan. Pandangan-pandangan atau pendapat para ahli ini perlu diperhatikan. Mereka seringkali mengajukan berbagai pendapat mengenai kompetensi apa saja yang harus dan penting untuk dimiliki oleh siswa di masa yang akan datang. Sebagai guru, tentunya perlu mengakomodasi hal ini ke dalam pengidentifikasian kompetensi-kompetensi apa saja yang harus dikuasai siswa melalui pembelajarannya.Demikian beberapa pendekatan yang menurut saya cukup dapat membantu dalam mengidentifikasi kompetensi-kompetensi apa saja yang harus dikuasai oleh siswa kita dalam kegiatan pembelajaran. Bagaimana menurut anda? Yuk, tambahkan hal-hal lain yang berkaitan atau mungkin anda tidak setuju dengan apa yang saya uraikan. Silakan berkomentar. Wassalam.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah berkomentar di http://novehasanah.blogspot.com
Komentar anda adalah apresiasi bagi kami, karena itu berkomentarlah dengan sopan.
Mohon untuk tidak meninggalkan link aktif pada kolom komentar.